Total Tayangan Halaman

109,059

Sabtu, 28 September 2013

tingkat kematagan gonad

MAKALAH
BIOLOGI PERIKANAN
SEKSUALITAS IKAN, TINGKAT KEMATANGAN GONAD & FEKUNDITAS
(IKAN KAKAP & IKAN KERAPU )









DI Susun Oleh
Ø   Anggi Kurniasih
Ø   Firmansyah
Ø   Mulkas Hadi S
Ø   Putra Maulana Y
Ø   Rika Apriyanti
Ø   Ratu Nurul
JURUSAN PERIKANAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA


Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah swt yang telah memberikan rahmat –Nya sehingga makalah  ini dapat selesai dengan baik. Shalawat dan salam tercurah kepada nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan para sahabatnya.
Dan tidak lupa juga kepada dosen bapak Dr. Mustahal, M. . Dengan selesainya makalah  ini dibuat untuk memenuhi tugas Biologi Perikanann.
Peyusun menyadari makalah ini masih banyak kekurangan yang perlu disempurnakan.oleh karena itu penyusun berharap adanya saran  dan kritik yang sifatnya membangun dari semua pihak sehingga makalah  ini dapat menambah pengetahuan ,khususnya bagi kami dan pembaca pada umumnya,serta  memberi dorongan semangat dalam proses belajar mengajar.



Serang, September 2012 


Peyusun


BAB I
PENDAHULUAN
1.1            Latar Belakang
Di Indonesia bayak jenis ikan yang jenisnya berbeda-beda dan hidup di antar air laut dan air tawar. Jenis ikan kakap dan ikan kerapu ini hidup di air laut. Makalah ini akan membahas tiga komponen yang terdiri dari seksualitas ikan kapak dan ikan kerapu, tingkat kematangan gonad ikan kakap dan kerapu, dan fekunditas ikan kakap dan kerapu.
Untuk membahas lebih lanjut harus tau dulu maksud dari seksualitas ikan, TKG dan fekundita terlebih dahulu. Yang termasuk seksualitas ikan mengenai alat kelamin pada ikan. Pada ikan jantan memiliki organ penghasil sperma dan ikan betina ialah yang mempunyai organ penghasil telur. Dan tingkat kematangan gonad ialah gonad pada avertebrata adalah organ-organ dalam dua tunas sebagai tambahan reproduksi utama gamet jantan dan betina jadi tingkat kematagan gonadnya. Dan fekunditas mengenai telur yang akan di keluarkan pada waktu pemijahan.
Dalam hal ini sangat penting mengetahui bagai mana cirri-ciri kematagan gonad dan seksualitas ikan kakap dan ikan kerapu serta fekenditas secara satu persatu dengan jenis yang berbeda. Dengan adanya cara untuk mengetahui tingkat kematangan gonad dapat di lihat dari pada ikan betina sebesar 10 - 25% dari berat tubuh dan pada ikan jantan sebesar 5 – 10%. dalam biologi perikanan pencatatan perubahan atau tahap - tahap kematangan gonad diperlukan untuk mengetahui perbandingan ikan - ikan yang melakukan reproduksi atau tidak. Dari pengetahuan tingkat kematangan gonad (TKG) akan didapatkan informasi, kapan satu jenis ikan memijah, baru memijah atau sudah selesai memijah. Tiap - tiap spesies ikan pada waktu pertama kali gonadnya menjadi masak tidak sama ukuranya. Demikian pula ikan yang sama spesiesnya, apalagi spesies tersebut tersebar pada lintang yang perbedaanya lebih dari 5 derajat.
Dari fekunditas secara tidak langsung kita dapat menaksir jumlah anak ikan yangakan dihasilkan dan akan menentukan jumlah ikan dalam kelas umur yang bersangkutan.Dalam hubungan ini tentu ada faktor-faktor lain yang memegang peranan penting dansangan erat hubungannya dengan strategi reproduksi dalam rangka mempertahankankehadiran spesies itu di alam.



BAB II
PEMBAHASAAN
2.1 Seksualitas Ikan Kapak & Ikan Kerapu
v  Seksualitas ikan kerapu
Ikan kerapu merupakan jenis ikan bertipe hermaprodit protogini, dimana proses diferensiasi gonadnya berjalan dari fase betina ke fase jantan atau ikan kerapu ini memulai siklus hidupnya sebagai ikan betina kemudian berubah menjadi ikan jantan. Fenomena perubahan jenis kelamin
pada ikan kerapu sangat erat hubungannya dengan aktivitas pemijahan, umur, indeks kelamin danukuran, ikan kerapu jenis Epinephelus diacantus. kecendrungan perubahan kelamin terjadi selamatidak bereproduksi yaitu antara umur 2-6 tahun, tetapi perubahan terbaik terjadi antara 2-3 tahun.
untuk jenis ikan betina ukuran berat 500 gram, panjang 26cm dan jenis kerapu jantan ukuran berat 1000 gram dan ukuran panjang 34 cm.



2.2 Tingkat Kematagan Gonad
Ukuran ikan dewasa tergantung pada jenis ikan. Ikan kerapu umumnya bersifat hermafrodit protogeni yang dapat berubah dari jantan menjadi berina setelah melewad ukuran tertentu. Pada kerapu lumpur induk jantan dapat dijumpai setelah mencapai ukuran kira-kira 11 kg, sedangkan induk betina ukuran 3 - 4 kg sudah mencapai tingkat kematangan gonad. Pindahkan induk-induk tersebut ke dalam bak-bak pemijahan yang telah disiapkan dengan perbandingan 1 jantan : 1 betina. Namun, bila perbandingan itu tidak memungkinkan maka jumlah kelamin betina lebih banyak.
ikan kakap (Lates calcalifer) yang diteliti gonadnya secara histologist didapatkan petunjuk bahwa ikan ini sebagai ikan hermaprodit sinkroni dari pada sebagai ikan jantan yang sedang transisi yaitu dengan ditemukannya jaringan testes atau ovary yang berkembang dengan baik. Ikan kakap jantan dan betina tidak berkembang testes dan ovarinya didapatkan di dalam perairan yang buntu (Land locked fresh water habitat) sebelum perairan itu berhubungan dengan laut pada waktu terjadi pasang besar.jadi gonad mereka tidah berkembang sebelum merekan beruaya.
v    Tingkat kematangan gonad pada ikan kakap

Tingkat kematangan gonad pada ikan kakap terjadi pada umur 4 tahun dengan panjang tubuh 45-60cm. pemijahan terjadi sepanjang tahun, dan mencapai puncaknya antara bulan Juli dan Desember. Induk jantan di alam akan menjaga telur yang sudah dibuahi dala mulutnya hingga 2 bulan ketika larva mulai dapat berenang.




Tingkat kematangan gonad pada ikan kerapu

Ikan kerapu pada umumnya merupakan salah satu komoditas ekspor yang diminati oleh masyarakat luar maupun dalam negeri, sehingga penangkapan semakin meningkat. Akibatnya populasi semakin menurun, dan dikhawatirkan populasi akan punah sehingga diupayakan untuk budidaya dan pengelolaan. Tujuan penelitian ini untuk melakukan kajian aspek biologi reproduksi, secara morfologi (makroskopik) dan Histologi (mikroskopik). Tingkat pemanfaatan sumber daya ikan kerapu sunu diperairan Spermonde, Sulawesi Selatan, secara morfologi (makroskopik) dan Histologi (mikroskopik). Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari samapi dengan Juli 2005 di perairan Spermonde, Sulawesi  selatan .
Metode yang digunakan adalah metode analisis deskriptif dan analisis regresi. Pengamatan Gonad, indeks kematangan gonad, fekunditas secara gravimetrik, awal matang gonad secara morfologi dan tingkat pemanfaatan berdasarkan petunjuk King. Hasil yang diperoleh secara histologi menujukkan bahwa nisbah kelamin betina, transisi dan jantan adalah 19 :11. Perkembangan gonad secara morfologi (makroskopik) terdiri dari 4 stadia, secara histologi terdiri dari 6 stadia, stadia transisi pada ukuran panjang 48 cm dan satdia jantan pada ukuran panjang 15 cm. Indeks kematangan gonad dengan panjang total 32-65 cm adalah 0,0722-3,1710.



2.3 Fekunditas
Pengetahuan mengenai fekunditas merupakan salah satu aspek yang memegang peranan penting  dalam biologi perikanan. Fekunditas  ikan telah dipelajari bukan saja merupakan salah satu aspek dari natural history, tetapi sebenarnya ada hubungannya dengan study dinamika populasi, sifat-sifat rasial,produksi dan persoalan stock-rekruitmen(Bagenal,1978). Dari fekunditas secara tidak langsung kita dapat menaksir jumlah anak ikan yang di hasilkan dan akand menentukan pula jumlah ikan dalam kelas umur yang bersangkutan. Dalam hubungan ini tentu ada factor-faktor lain yang memegang peranan penting dan sangat erat hubungannya dengan strategi reproduksi dalam rangka mempertahankan kehadiran spesies  itu di alam. Jumlah telur yang di keluarkan  merupakan satu mata rantai penghubung antara satu generasi dengan generasi berikutnya, tetapi secara umum tidak ada hubungan yang jelas antara rekunditas dengan jumlah telur yang di hasilkan.
v  Fekunditas Ikan Kerapu Dan Ikan Kakap

Pemijahan ikan kerapu dan kakap secara alamiah sebaiknya menggunakan bak-bak yang berukuran besar, yaitu 100—200 m3. Kepadatan ikan pada bak pemijahan sebaiknya tidak lebih dari 5 kg/m3 dan pergantian air per hari minimal 100%.
Bila terjadi pemijahan ikan kakap dan kerapu maka pengumpulan telur dengan mudah dapat dilakukan melalui alat pengumpul telur. Telur-telur itu kemudian dicuci lalu dipindahkan ke bak inkubasi. Jumlah telur yang dihasilkan dari proses pemijahan tergantung pada bobot induk ikan betina yang memijah. Dalam satu musim pemijahan, setiap individu betina dapat menghasilkan jutaan telur.

Fekunditas ikan kerapu spesies  Epinephelus akaarayang berukuran panjang standard 23-24 cm dapat mengandung telur sebanyak 75.000- 530 000 butir.Epinephelus morioukuran panjang 45-65cm mengandung telur sebanyak 1.500.000 butir Epinephelus guttatus. ukuran panjang 35 cm mengandung telur sebanyak 233.237 butir, dan Epinephelus diacanthusberukuran panjang 12.6-18.8 cm mengandung telur sebanyak 64.00-233.000 butir.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar