LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI
DI PASAURAN CINAGKA AYER
Ekosisten Perairan Mengalir”
Di
Susun Oleh :
Anggi
Kurniasih
4443111749
JURUSAN
PERIKANAN
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS
SULTAN AGENG TIRTAYASA
2012-2013
BAB
1
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Ekologi berasal dari bahasa Yunani, yang terdiri dari dua
kata, yaitu oikos yang artinya rumah atau tempat
hidup, dan logos yang berarti ilmu. Ekologi diartikan
sebagai ilmu yang mempelajari baik interaksi antar makhluk hidup maupun
interaksi antara makhluk hidup dan lingkungannya. Definisi ekologi seperti di
atas, pertama kali disampaikan oleh Ernest Haeckel (zoologiwan
Jerman, 1834-1914). Ekologi adalah cabang ilmu biologi yang banyak memanfaatkan
informasi dari berbagai ilmu pengetahuan lain, seperti : kimia, fisika,
geologi, dan klimatologi untuk pembahasannya. Ekologi berkepentingan dalam
menyelidiki interaksi organisme dengan lingkungannya. Pengamatan ini bertujuan
untuk menemukan prinsip-prinsip yang terkandung dalam hubungan timbal balik
tersebut.
Ekologi juga memahami perairan mengalir dengan kata lain
bahwa Sungai, merupakan tempat air mengalir yang berasal dari mata air dan
membawa kebutuhan hidup manusia dan berbagai mahkluk lain yang dilaluinya,
merupakan bagian dari ekosistem air tawar. Selain itu sungai memiliki peranan
langsung dalam kehidupan manusia dan mahkluk disekitarnya.
Pada peraktikum ini kami mengadakan pengambilan sampel di
Perairan mengalir Daerah Pasauran Cingka Ayer. Tempat yang menjadi praktikum
kali ini merupakan perairan mengalir yang memiliki faktor-faktor yang
berpengaruh berdasarkan literatur meliputi ; Suhu, Kejernihan, salinitas, tipe
substar dll.
Dalam praktikum lapang mata kuliah ekologi perairan mengenai ekosistem perairan
mengalir. Yang kita ketahui bahwa ekosistem sungai yang terdapat dilingkungan
tersebut merupakan ekosistem sungai yang kondisi lingkungan fisik perairannya
boleh dikatakan sudah cukup baik.
Ekosistem perairan
mengalir (lotic) merupakan bagian dari habitat air tawar. Air mengalir, atau
habitat lotic ( berasal dari kata lotus yang berarti “tercuci” )
seperti mata air, aliran air atau sungai (E. P. Odum,1998).
Sungai adalah aliran
air tawar yang bersumber alamiah di daratan yang mengalir menuju dan bermuara
di danau, laut atau samudra. Daerah aliran sungai (DAS) adalah suatu daerah
yang terhampar disisi kiri dan kanan dari suatu aliran sungai. Sungai dibagi
menjadi Dua zona berdasarkan aliran sungainya yaitu Zona air deras dan zona air
tenang. Zona air deras adalah daerah yang dangkal dimana kecepatan arusnya
cukup tinggi sehingga menyebabkan dasar sungai bersih dari endapan dan materi
lain yang lepas sehingga dasarnya padat. Zona air tenang adalah bagian
sungai yang dalam dimana kecepatan arus sudah berkurang maka lumpur dam materi
lepas dan cenderung mengendap di dasar sehingga endapannya lunak.
Dalam kehidupan mahkluk
hidup, sungai berfungsi sebagai sumber keanekaragaman hayati yang digunakan
untuk irigasi (pengairan sawah dan tambak), pemenuhan kebutuhan sumber air
minum, tempat mandi, cuci, kakus, sumber daya perikanan sebagai media
transportasi air, sumber energi yaitu (sumber pembangkit listrik), sungai juga
dapat digunakan sebagai sarana rekreasi dan olahraga (arum jeram dan
pemancingan).
1.2 Tujuan
Dalam
praktikum kali ini ada beberapa tujuan diantaranya adalah sebagai berikut.
Mengetahui perairan mengalir yang berada di daerah Pasauran Cinangka Anyer.
Serta menhetahui lingkugan fisik perairan seperti suhu,kecerahaan,tipe sebstar.
Dan Do,Ph, serta salinitas yg ada di perairan mengalir.
BAB
2
TINJAUN
PUSTAKA
2.1
Parameter fisika perairan
2.2.1
Kecerahan
Dalam hal ini
kecerahan merupakan parameter fisika yang berhubungan dengan fotosintesis
karena pengaruh penetrasi cahaya yang masuk ke dalam aliran sungai.
Penetrasi
cahaya seringkali dihalangi oleh zat yang terlarut dalam air, membatasi zona
fotosintesa, dimana habitat akuatik dibatasi oleh kedalaman. Kekeruhan,
terutama bila disebabkan oleh lumpur dan partikel yang dapat mengendap,
seringkali penting sebagai faktor pembatas. Sebaliknya, bila kekeruhan
disebabkan oleh organisme, ukuran kekeruhan merupakan indikasi produktivitas
(E. P. Odum, 1971).
2.2.2 Tipe Subtrat
Tipe substrat
pada perairan mengalir pada sungai hulu berupa batu-batuan dan pasir, sedangkan
pada sungai hilir tipe substratnya merupakan endapan lumpur.
Dalam
pengamatan perairan mengalir tipe substrat yang banyak kita amati berupa batu
dan pasir. Karena Sungai Cihideung merupakan jenis sungai yang beraliran deras
karena masih terdapat di daerah hulu.
2.2.3 Suhu
Suhu
berpengaruh terhadap ekosistem karena suhu merupakan syarat yang diperlukan
organisme untuk hidup. Ada jenis-jenis organisme yang hanya dapat hidup
pada kisaran suhu tertentu.
Daerah perairan
yang cukup luas dapat mempengaruhi iklim daerah daratan di sekitarnya.Suhu air
paling baik dan efisien diukur menggunakan sensor elektronis seperti Air
mempunyai beberapa sifat unik yang berhubungan dengan panas yang secara
bersama-sama mengurani perubahan suhu sampai tingkat minimal, sehingga
perbedaan suhu dalam air lebih kecil dan perubahan yang terjadi lebih lambat
dari pada udara.
2.2.4 Kecepatan Arus
a. Pengertian
Menurut
Barus (2001), arus air adalah faktor yang mempunyai peranan yang sangat penting
baik pada periran letik maupun pada perairan lentik. Hal ini berhubungan dengan
penyebaran organisme, gas-gas terlarut dan mineral yang terdapat di dalam air.
Kecepatan aliran air akan bervariasi secara vertikal. Arus air pada perairan
lotik umumnya bersifat tusbulen yaitu arus air yang bergerak ke segala arah
sehingga air akan terdistribusi ke seluruh bagian dari perairan.
Menurut
Husabarat dan Stewart (2008), arus merupakan gerakan air yang sangat luas
terjadi pada seluruh lautan di dunia. Arus-arus ini mempunyai arti yang sangat
penting dalam menentukan arah pelayaran bagi kapal-kapal.
b. Faktor-faktor
yang mempengaruhi
Menurut
Barus (2001), pada ekosistem lentik arus dipengaruhi oleh kekuatan angin,
semakin kuat tiupan angin akan menyebabkan arus semakin kuat dan semakin dalam
mempengaruhi lapisan air. Pada perairan letik umumnya kecepatan arus berkisar
antara 3 m / detik. Meskipun demikian sangat sulit untuk membuat suatu batasan
mengenai kecepatan arus. Karena arus di suatu ekosistem air sangat berfluktuasi
dari waktu ke waktu tergantung dari fluktuasi debit dan aliran air dan kondisi
substrat yang ada.
Kecepatan
arus sungai dipengaruhi oleh kemiringan, kesuburan kadar sungai. Kedalaman dan
keleburan sungai, sehingga kecepatan arus di sepanjang aliran sungai dapat
berbeda-beda yang selanjutnya akan mempengaruhi jenis substrat sungai (Ozum,
1993 dalam Suliati, 2006).
2.3 Parameter
kimia perairan
2.3.1 DO (oksigen terlarut)
Untuk
mengetahui kualitas air dalam suatu perairan, dapat dilakukan dengan mengamati
beberapa parameter kimia, sepeti oksigen terlarut (Dissolved Oxygen =
DO) dan kebutuhan oksigen biologis (Biological Oxygen Demand = BOD).
Tulisan ini lebih difokuskan pada dua parameter dimaksud. Oksigen terlarut (Dissolved
Oxygen = DO) dibutuhkan oleh semua jasad hidup untuk pernapasan, proses
metabolisme atau pertukaran zat yang kemudian menghasilkan energi untuk
pertumbuhan dan pembiakan. Disamping itu, oksigen juga dibutuhkan untuk
oksidasi bahan-bahan organik dan anorganik dalam proses aerobik. Sumber utama
oksigen dalam suatu perairan berasal sari suatu proses difusi dari udara bebas
dan hasil fotosintesis organisme yang hidup dalam perairan tersebut. Kecepatan
difusi oksigen dari udara, tergantung sari beberapa faktor, seperti kekeruhan
air, suhu, salinitas, pergerakan massa air dan udara seperti arus, gelombang
dan pasang surut.
ODUM
(1971) menyatakan bahwa kadar oksigen dalam air laut akan bertambah dengan semakin
rendahnya suhu dan berkurang dengan semakin tingginya salinitas. Pada lapisan
permukaan, kadar oksigen akan lebih tinggi, karena adanya proses difusi antara
air dengan udara bebas serta adanya proses fotosintesis. Dengan bertambahnya
kedalaman akan terjadi penurunan kadar oksigen terlarut, karena proses
fotosintesis semakin berkurang dan kadar oksigen yang ada banyak digunakan
untuk pernapasan dan oksidasi bahan-bahan organik dan anorganik Keperluan
organisme terhadap oksigen relatif bervariasi tergantung pada jenis, stadium
dan aktifitasnya.
2.3.2 Derajat Keasaman (pH)
Derajat
keasaman (pH) merupakan parameter kimia yang menunjukan salinitas atau drajat
keasaman dari suatu perairan dimana biota air dapat hidup didalamnya, pH yang
ideal berkisar antar 6,5-8,5. Dimana setiap organisme air memiliki toleransi pH
yang berbeda. Larutan atau air dikatakan asam jika pH-nya < 7, dikatan basa
jika pH-nya > 7, sedangkan jika pH-nya = 7 maka larutan tersebut dikatakan
seimbang (Purba, Michael. “Sains Kimia” .1994).
Derajat
keasaman (pH) berpengaruh sangat besar terhadap tumbuhtumbuhan dan hewan air
sehingga sering digunakan sebagai petunjuk untuk menyatakan baik atau tidaknya
kondisi air sebagai media hidup. Apabila derajat keasaman tinggi apakah itu
asam atau basa menyebabkan proses fisiologis pada plankton terganggu (Sachlan,
M. 1972).
2.3.3 Salinitas
Salinitas menunjukkan kadar garam pada suatu
perairan. Kadar garam merupakan ciri pembeda a ntara ekosistem air tawar dan
air asin.
2.4 Parameter
Biologi Perairan
2.4.1. Plankton
Plankton adalah
hewan air yang hidup mengapung di atas permukaan air dimana pergerakannya
tergantung pada arus. Sehingga gerakan hidupnya tergantung pada arus atau
gelombang pada air.
Plankton
terdiri atas fitoplankton dan zooplankton; biasanya melayang-layang (bergerak
pasif) mengikuti gerak aliran air. Plankton terbagi menjadi Fitoplankton dan
Zooplankton. Fitoplankton terdiri atas ganggang, diatom, dan dinoflagelata.
Zooplankton biasanya terdiri atas rotifera, cladocera, copepoda. Plankton
adalah organisme yang berkuran kecil yang hidupnya terombang-ambing oleh arus.
Mereka terdiri dari makhluk yang hidupnya sebagai hewan (zooplankton) dan
sebagai tumbuhan (fitoplankton). Menurut Nybakken (1992) zooplankton ialah
hewan-hewan laut yang planktonik sedangkan fitoplankton terdiri dari tumbuhan
laut yang bebas melayang dan hanyut dalam laut serta mampu berfotosintesis.
Plankton merupakan makanan alami larva organisme perairan. Peranan plankton di
perairan sangat penting karena plankton merupakan pakan alami bagi ikan kecil
dan hewan air lainnya. Plankton merupakan mata rantai utama dalam rantai
makanan di perairan. Plankton dalam suatu perairan mempunyai peranan yang
sangat penting. Plankton terdiri dari fitoplankton yang merupakan produsen
utama dan dapat menghasilkan makanannya sendiri dan merupakan makanan bagi
hewan seperti zoo, ikan udang dan kerang melalui proses fotosintesis dan
zooplankton yang bersifat hewani dan beraneka ragam.
2.4.2. Perifiton
Perifiton
merupakan tumbuhan atau hewan yang melekat/bergantung pada tumbuhan atau benda
lain, misalnya keong. Dan bentos adalah hewan dan tumbuhan yang hidup pada
endapan. Bentos dapat sessil (melekat) atau bergerak bebas, misalnya
cacing dan remis.
Perifiton
merupakan hewan yang ukurannya sangat kecil (mikroskopis), oleh karena itu
perifiton tidak dapat dilihat oleh mata tanpa bantuan mikroskop. Perifiton
adalah tumbuhan atau hewan yang tumbuh dan menempel pada objek yang tenggelam
(E. P. Odum, 1998). Dalam perairan mengalir perifiton melekat pada substrat
yang kokoh yang ada di sungai seperti batu, batang kayu, atau masa daun.
2.4.3. Benthos
Bentos
merupakan organisme yang melekat atau beristirahat pada dasar endapan. Bentos
dapat dibagi berdasarkan makananya menjadi pemakan penyaring seperti (kerang)
dan pemakan deposit seperti ( siput ) (E. P. Odum, 1971). Hewan bentos hidup
relatif menetap, sehingga baik digunakan sebagai petunjuk kualitas lingkungan,
karena selalu kontak dengan limbah yang masuk ke habitatnya. Kelompok
hewan tersebut dapat lebih mencerminkan adanya perubahan faktor-faktor
lingkungan dari waktu ke waktu. karena hewan bentos terus menerus terdedah oleh
air yang kualitasnya berubah-ubah.
Bentos meliputi
segala macam avertebrata air yang hidup di permukaan dasar perairan atau di
dalam sedimen dasar perairan. Dasar perairan dapat berupa lumpur, batu,
kerikil, baik di laut, sungai, maupun danau (Sugiarto Suwingnyo dan Majariana
Krisanti).
2.4.4. Nekton
Ekosistem air
tawar dihuni oleh nekton. Nekton merupakan hewan yang bergerak aktif dengan
menggunakan otot yang kuat. Hewan tingkat tinggi yang hidup di ekosistem air
tawar, misalnya ikan, dalam mengatasi perbedaan tekanan osmosis melakukan
osmoregulasi untuk memelihara keseimbangan air dalam tubuhnya melalui sistem
ekskresi, insang dan pencernaan. Nekton merupakan organisme yang dapat bergerak
dan nerenang dengan kemauan sendiri (dengan demikian dapat menghindari jaring
plankton) contohnya seperti ikan, amfibi, serangga air besar dll (E. P. Odum,
1998).
2.4.5. Neuston
Neuston
merupakan organisme yang mengapung atau berenang di permukaan air atau bertempat
pada permukaan air, misalnya serangga air. Organisme yang tinggal atau
beristirahat di atas permukaan air, yang pergerakannya tidak di pengaruhi oleh
pergerakan arus (E. P. Odum, 1998)
2.4.6. Tumbuhan Air
Tumbuhan air
merupakan tumbuhan yang tinggal di sekitar air dan di dalam air. Yang
berfungsi sebagai produsen penghasil energi.
Tumbuhan air
dapat dikelompokkan menjadi terrestrial plants adalah tumbuhan air yang seluruh
organ tubuhnya belum tertutup oleh air, emerged plants adalah tumbuhan air yang
akarnya berada dalam air dan bagian lainnya berada dipermukaan air, floating
plants adalah tumbuhan air yang bagian akar dan batangnya berada dalam air ,
sedangkan daunnya mencuat ke permukaan air, dan submerged plants adalah
tumbuhan air yang seluruh bagian tubuhnya berada dalam air (E. p. Odum, 1959)
BAB 3
METODOLOGI
3.1 Waktu dan Tempat
Praktikum lapang mata kuliah Ekologi Periran Mengalir dilaksanakan pada hari sabtu tanggal 25 November 2012 pada pukul 05.00
wib waktu
pemberagkatan di Pasauran Cinagka Anyer. Waktu praktikum pada waktu 08.00 Pagi sampai dengan selesai. Dan diikuti oleh mahasiswa/i semester 3
jurusan perikanan fakultas pertanian unversitas sultan ageng tirtayasa Banten.
3.2 Alat dan Bahan
Alat yang kita
gunakan pada praktikum ini yaitu ember kecil yang digunakan untuk menuangkan
air kedalaman saringan planktonet yang diikatkan dengan botol film, thermometer
digunakan untuk mengukur suhu perairan, botol film digunakan untuk wadah
planktonet dan perifiton, plastik putih berukuran 1 kg digunakan untuk wadah
bentos, alat-alat tulis untuk mencatat hasil praktikum, yang kita gunakan
untuk mengambil bentos, transek digunakan untuk membuat stasiun, benang nilon
digunakan untuk mengikat thermometer, kertas label digunakan untuk
memberi nama pada setiap hasil yang didapat. Schidisk digunakan untuk mengukur
kecerahan perairan serta dapat kita gunakan untuk mengulur kedalaman sungai.
Selain itu kita menggunakan meteran yang panjang untuk mengukur lebar sungai
dan lebar badan sungai. Untuk mengukur kecepatan arus kita menggunakan bola
pimpong dari ujung transek catat waktu yg di butuhkan bola pingpong untuk
sampai ke ujung trasek.
Bahan yang
digunakan pada praktikum kali ini adalah olkohol yang digunakan untuk
mengawetkan perifiton dan plankton, bentos, sedangkan kertas pH digunakan untuk
mengukur derajat keasaman (pH) dari perairan.
3.3 Metode Pengumpulan Data
3.3.1 Suhu
Thermometer
masukkan ujung thermometer ke dalam perairan, tunggu kurang lebih 3 menit, lalu
catat nilai suhu yang di tunjukan pada thermometer.
3.3.2 Salinitas
Siapkan alat
buka penutup tempat di teteskannya sampel air lakukan kalibrasi terlebih dahulu
(tetesi dengan aquades kemudian lab dengan tisu), tetesi sampel dengan air
sampel dan pada tempatnya lalu tutup kembali lihat hasil melalui teropng pada
pangkal alat (pastikan terdapat cahaya matahari yang cukup cerah)
3.3.3 pH
Ambil kertas
indicator 3 lalu ambl sampel air yg akan di amati lalu di celupkan ke dalam
sampel tersebut tunggu, setelah itu ambil lambel yg ada di kotak indicator lalu
cocokan. Nanti hasil yg di dapat menandakan phnya berah.
3.3.4 Do
Sambungkan
kabel electrode kedalam potr yang sesuai, tekan tombol on untuk menyalakan
tunggu sambil stabil, sebelum melakukan uji coba terlebih dahulu kalibrasi dulu
dengan aquades lalu lap dengan tisu, lalu celupkan electrode ke dalam buffter
tekan raad tunggu. Lalu cacatan hasil yg di dapat.
3.3.5 Kecerahan
Siapkan alat
sechdisk diturunkan ke dalam perairan lalu catat kedalamam saatsechidisk tidak
terlihat tarik perlahaan sechidisk hingga terlihat kembali catat kedalaman
menggunakan penggaris atau tongkat ukur.
3.3.6
Plankton Net
Siapkan plankton net lalu ambil
sampel di tiga tempat tetapi dalam praktik kali ini Cuma mengunakan satu lokasi
saja. Lalu caranya kita siapkan transek lalu ambil plankton net siapkan ember
untuk mengambil sampel tersebut. Plankton net di akngkat lalu ambil air terus
dimasukan kedalam plankton net sebayank 3 kli berturut-turut, kemudian setelah
itu copot botol flim yg ada di dalam plankton net tersebut .
BAB
4
HASIL
DAN PEMBAHASAAN
4.1
Hasil
Keberadaan
perairan mengalir di Pasauran Cinagka Ayer
No
|
Parameter
|
Pengulagan 1
|
Pengulagan 2
|
Pengulagan 3
|
1
|
Kecerahan
|
70
|
34.3
|
32
|
2
|
Thermometer
|
26
|
27
|
29
|
3
|
Arus
|
6,11
|
4,77
|
4.29
|
4
|
pH indicator
|
7
|
7
|
7
|
5
|
Do
|
6,22 ppm
|
6,15 ppm
|
6,10 ppm
|
6
|
Suhu
|
28,2 oC
|
28,2 oC
|
27,8 oC
|
7
|
Salinitas
|
0
|
0
|
0
|
8
|
Kedalaman
|
78
|
-
|
-
|
Lebar
sungai yg ada di perairan mengalir
No
|
Parameter
|
Pengulagan
|
Hasil
|
||
1
|
Kedalaman sungai
|
76 cm
|
|
|
|
2
|
Lebar permukaan
|
143
|
310
|
483
|
936 cm
|
3
|
Lebar atas permukaan
|
440
|
220
|
|
660 cm
|
Dan
pada praktik tentang sampel yang dibawa dari tempat filtrip dan di teliti
ternyata terdapat sampel yang mengandung plankton yaitu ada beberapa jenis
plankton yang dapat di lihat dengan mikroskop. Dengan sampel beberapa jenis dan
diambil dari tiga stasiun yg berbeda :
Pada
sampel 1
No
|
Jenis
Plankton
|
1
|
Paramecium
sp
|
2
|
Gonatozygon
sp
|
3
|
Cyclella
sp
|
Pada
sapel 2
No
|
Jenis plankton
|
1
|
Diaptomus
sp
|
2
|
Phacus
sp
|
Pada
sampel 3
No
|
Jenis plankton
|
1
|
Nitzschina
sp
|
2
|
Diurella
sp
|
Sampel
bentos
No
|
Jenis
|
1
|
Anadara sp
|
2
|
Kijing
|
3
|
Kenog mas
|
Jenis Plankton
|
Gambar
|
Klasifikasi
|
Paramecium
sp
|
|
Kingdom : protozoa
Fiim
: clophera
Kelas :cliata
Ordo : hymenos tomattida
Family: paramaecidae
Genus
: paramecium
Spesies : Paramecium sp
|
Gonatozygon
sp
|
|
Kingom : Protozoa
Filum : charophyta
Kelas: zygnematophyceae
Ordo: zygnematates
Family : -
Genus : gonotozygon
Spesies : Gonatozyon sp
|
Cyclella
sp
|
|
Kingdom : protozoa
Filum : bacillariophyta
Kelas: bacillariaphyceae
Ordo: cenrtales
Family : -
Genus : cyclotella
Spesies : cyclotea sp
|
Diaptomus
sp
|
|
Kingdom : protozoa
Filum: arthropoda
Kelas: maxillopoda
Ordo: diaptomus
Family:-
Genus:diaptomus
Spesies: diaptomus sp
|
4.2
Pembahasaan
Stasiun 1
Praktikum
ekologi perairan mengalir yang dilaksanakan bertempat di Pasauran Cinagka Ayer.
Praktikan membagi zona / wilayah penelitian menjadi tiga stasiun. Stasuin
pertama yg kita teliti di bibir sungai. Penilitian yang dilakukan di tiap
stasiun menggunakan beberapa parameter, yaitu :
1. Kimia, diantaranya : DO, pH,
salinitas
2. Fisik, diantaranya :
Kecepatan arus , suhu, tipe substar, kecerahan
3. Biologi, diantaranya : plankton dan tumbuhan
air, bentos
Kadar oksigen terlarut wilayah ini 6,22 ppm pada suhu 28,2oC.
Suhu air yang terdapat pada stasiun I adalah 28,2 oC. Nilai
suhu tersebut dipengaruhi beberapa factor yaitu, intensitas cahaya yang tembus
ke dalam air yang cukup Proses fotosintesis yang membutuhkan CO2
disuplai oleh organisme yang hidup disana. Nilai CO2 ini juga sangat
mempengaruhi harga pH perairan. Kadar karbondioksida yang tinggi menaikkan
nilai pH,
Stasiun 2
Stasiun II terletak di pertengan
sungai, Kadar DO adalah 6.15 ppm kondisi ini bagus pada perairan karena ikan
dan hewan air yang lain masih dapat hidup,.namun kenyataan di lapangan hewan
dengan jumlah populasi terbanyak berasal dari kelas Gastropoda. Pada suhu
kisaran 28,2
oC cukup sama dengan stasiun ya
pertama. Dalam stasuin tipe substar ini bebatuan yg cukup bayank dan masih
hidup jenis ikan air tawar yang tidak begitu bayank. Karena perairan ini di
pakai juga oleh masyarkat sekitar untuk mandi,mencuci pakain dan bung air
besar. Tidak terlalu tercemar karena kecerahannya 34.3.
dan masih terkena sinar matahari.
Stasiun
3
Wilayah ke tiga ini berada di bibir
sungai yang paling kiri yang tidah bengitu dalam. Kecerahan dari stasiun ini
adalah 32
mengalahi penurunan dari stasiun ke dua. Dengan Do yang kisarannya 6,10 ppm dan
mengalami penuran yang sangat singnifikan dengan yg ada di stasiun ke 2. Suhu
di tempat ke 3 ini adalah 27,8 oC
tidak terlalu stabil.
BAB 5
KESIMPULAN
DAN SARAN
5.1.
Kesimpulan
Dari hasil pengamatan dan percobaan mengenai kondisi
perairan Pasauran cinagka ini mengenai pengukuran kondisi lingkungan mulai dari
DO, pH, salinitas, Kecepatan arus , suhu, tipe substar, kecerahan dapat disimpulkan
yaitu sebagai berikut :
1.
Dari
parameter yg kita lakukan meliputi kedalaman perairan kisaran 76 cm dan
thermometer 26 dengan suhu yang tidak stabil 28,2 oC. dan Do meter hasil percobaan yg
kita lakukan adalah 6,22 ppm.
2.
Factor fisika dan kimia suatu perairan
sangat penting dilakukan guna memperoleh parameter-parameter ekologi periaran.
3. Metode yang di gunakan dalam
pengukuran sungai atau lebar adalah dengan memakai meteran dengan 4 orang yang
mengatur arah meteran ke bibir sungai kanan dan kiri. pengukuran arus luar
dengan menggunakan bola pimpong, meteran sedangkan untuk arus dalam menggunakan
curret meter. Metode pengukuran kecerahan, suhu, DO dan Ph menggunakan alat DO
(Disloved oxygen).. Dan untuk mengukur keceraharan perairan dengan menggunakan
secchi disk.
5.2.
Saran
Dalam
melakukan pratikum yang akan datang sebaiknya diperhatikan kembali untuk
menyediakan alat dan bahan yang cukup layak untuk digunakan selama praktikum
ekologi dalam mengamati kondisi perairan. supaya dapat lebih jelas mengetahui
tenang kondisi perairan yang terdapat disuatu perairan.
DAFTAR
PUSTAKA
E. P. Odum,1998. (http://smulab.tripod.com/strukturbumi.htm)
Ekosistem perairan mengalir . di akses pada (29-11-2012)
Edi Fajar Prahastianto 2011. (http//:jenis-jenis.plakton.html) Di
akses pada( 29-11-2012)
Khairunnisa
2011.
http://khairunnisa-sasang.blogspot.com/2011/11/alat-biota-perairan_30.html(29-11-2012)
Rijal purwailmiawan 2009.
http://rijalpurwailmiawan.wordpress.com/2009/05/05/ekosistem-perairan-mengalir/.
(29-11-2012)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar