Laporan
Praktikum Ke 1
Kamis
10 Oktober 2013
PERBEDAAN
KONSETRASI GARAM DAN JENIS IKAN TERHADAP MUTU FISIK IKAN ASIN
Oleh :
Anggi Kurniasih
4443111749
JURUSAN
PERIAKANAN
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS
SULTAN AGENG TIRTAYASA
2013
Absrtak
Ikan
pada umumnya lebih banyak dikenal sebagai hasil perikanan, karena jenis
tersebut yang paling banyak ditangkap dan dikonsumsi sebagai bahan pangan
(makanan) karena banyak mengandung gizi yang tinggi. Pada daging ikan dapat
dijumpai senyawa2 yang sangat berguna bagi manusia, yaitu protein, lemak,
sedikit karbohidrat, vitamin (A, B dan D), dan garam2 mineral (Ca, Na, K, J,
Mn. Ikan pada dasarnya cepat mengalami proses pembusukan di bandingkan dengan
bahan yang lain, dan untuk mutu sangat lah harus di jaga dan harus kita ketahui
dengan benar agar kualitas ikan yang akan di olah akan sanagt baik hasilnya. Dengan
cara pengawetan agar ikan dapat di konsumsi maka pengawetan ada dengan metode
tradisional dan modern. Dengan metode tradisional ini bertujuan untuk
mengurangi kadar air dalam tubuh ikan, dan tidak memberikan untuk bakteri
berkembang biak. Dengan cara tradisional ini menggunakan metode penggaraman dan
yang harus di perhatikan dalam metode
ini adalah menjaga kebersihan bahan dan alat yang di gunakan ikan harus segar
serta kemurnian garam, suhu penggaraman dan kepekatan larutan garam. Ada
beberapa metode penggraman 1. Penggraraman kering 2. Penggraman basah 3.
Kombinasi.
I.
PENDAHULUAN
Dalam
praktikum ini mengunakan metode tradisional dengan cara penggaraman yang telah
di ukur garam yang akan di larutkan. Pengolahan tradisional (penggaraman, pengeringan,
fermentasi, pengasapan, perebusan, pemindangan dll). Dengan melihat konsentrasi
garam yang terhadap ikan maka akan terlihat dari fisik yang telah di teliti
dengan pengujian organoleptik yang sering di lakukan dengan cara melihat
teksur,rasa,aroma dll.
Penggaraman merupakan metode
pengawetan dengan menggunakan garam. Pengawetan dengan menggunakan garam
bertujuan untuk menghambat pertumbuhan mikroba dan menurunkan nilai Aw (water
Activity) yaitu kandungan air bebas yang dapat dimanfaatkan untuk pertumbuhan
mikroba pada daging ikan.
Di Indonesia penggaraman masih
banyak dilakukan oleh nelayan meskipun hasil produksinya dari tahun ke tahun
semakin menurun. Untuk penggraman harus di gunakan garam murni dan konsentrasi
garam harus di teliti karna akan berpegaruh pada tubuh ikan.
Garam yang digunakan harus garam
murni (garam dengan kandungan NaCl sekitar 96 %). Kebersihan alat, ruang dan
pekerja , selama proses dan sebelum proses harus betul-betul diperhatikan. Penanganan
bahan sebelum dan sesudah proses harus dikakuka dengan baik, seperti. Perlakuan
rantai dingin tidak boleh terputus , karena tubuh ikan sebagian besar terdiri
dari air, sehingga termasuk produk yang cepat mengalami kemunduran mutu
(fersihable food)
Garam pada dasarnya untuk mengikat
kadar air yang ada di tubuh ikan dan untuk membunuh mikroorganisme dengan
prinsip meresapnya garam yang di taburi ke tubuh ikan secara lambat meyebabkan
tekanan osmotic yang siembang antara cairan yang di dalam dan di luar tubuh.
Tujuan
1. Untuk
mengetahui fisik dari uji organoleptik
2. Serta
tau bagaimana cara penggaraman
3.
Untuk
mengetahui kualitas dari Ikan Peda dengan melakukan pengujian secara
organoleptik
II.
TINJAUN PUSTAKA
Klasifikasi Dan
Jenis Ikan Mujair
Klasifikasi ikan
mujair adalah sebagai berikut:
Kelas : Pisces
Sub kelas : Teleostei
Ordo : Percomorphi
Sub-ordo : Percoidea
Famili : Cichlidae
Genus : Oreochromis
Species : Oreochromis mossambicus
Deskripsi Ikan Mujair
Secara
umum Orechromis termasuk kelompok herbivora, tetapi ada perbedaan nyata antar
jenis ikan Orechromis. Ikan mujair mampu mengkonsumsi berbagai jenis makanan di
lingkungannya, seperti plankton, sisa-sisa dedaunan, organisme bentos,
detritus, larva ikan lain dan sebagainya.
Ikan
mujair merupakan jenis ikan konsumsi air tawar, bentuk badan pipih dengan warna
abu-abu, coklat atau hitam. Ikan ini berasal dari perairan Afrika dan pertama
kali di Indonesia ditemukan oleh bapak Mujair di muara sungai Serang pantai
selatan Blitar Jawa Timur pada tahun 1939. Ikan mujair mempunyai toleransi yang
besar terhadap kadar garam/salinit as. Jenis ikan ini mempunyai kecepatan
pertumbuhan yang relatif lebih cepat, tetapi setelah dewasa percepatan
pertumbuhannya akan menurun. Panjang total maksimum yang dapat dicapai ikan
mujair adalah 40 cm.
Juvenil
mujair cenderung mengkonsumsi zooplankton, tetapi pada fase remaja mujair
cenderung omnivora yang mengkonsumsi berbagai bahan organik di dasar perairan
seperti sisa-sisa bahan organik yang terurai di dasar perairan, dedaunan dan
periphyton. Saat dewasa, selain detritus, plankton dan periphyton, ikan mujair
juga mampu memakan serangga kecil di perairan.
Klasifikasi Dan Jenis
Ikan Kembung
Ikan
kembung perempuan
( Scomber neglectus )
Ordo :
perciformes
Famili : scombridae
Genus : Scomber
Spesies : Scomber
neglectus
Kembung
laki-laki ( Restrelliger canagurta )
Ordo :
Percomorphy
Famili : Scombridae
Genus : Restrelliger
Spesies : Restrelliger
canagurta
Deskripsi Ikan Kembung
Ikan
kembung perempuan(Scomber neglectus) termasuk ke dalam Ordo Percomorphi.Warna
tubuh bagian atas kekuning-kunungan dan pada bagian ventral berwarna kuning
keemasan.Yang membedakan kembung perempuanfengan kembung jantan adalah kalau
ada kembung laki-laki terdapat bintik-bintik hitam pada bagian dorsalnya
sedangkan pada bagian dorsal kembung perempuan tidak ada. Selain
tubuhnya lebih gemuk dari pada ikan kembung laki-laki.Habitat kembung perempuan
adalah pada air laut(Saanin,1984)
Ikan ini memiliki bentuk tubuh seperti
torpedo dengan panjang tubuh serta hidup di sekitar dasar perairan dan
permukaan perairan laut, tergolong ikan pelagis yang mengkehendaki perairan
bersalinitas tinggi, suka hidup secara bergerombol baik diperairan pantai
maupun dilepas pantai. Kebiasaan makanannya adalah memakan plankton besar atau
kasar, copepoda dan crustacea (KRISWANTORO dan SUNYOTO,1986).
Ciri lain dari morfologi ikan kembung
Perempuan ini adalah memiliki sirip ekor bercagak dua dan lekukkan dari cagak
tersebut dimulai dekat pangkalnya. Pangkal sirip ekor bentuknya bulat kecil.
Jari-jari lunak dari sirip ekor bercabang pada pangkalnya. Di belakang sirip
punggung dan dubur, terdapat sirip-sirp tambahan yang kecil (DJUHANDA, 1981).
Warna pada tubuh ikan mempunyai banyak
fungsi, (LAGLER et al., 1977) mengelompokkan fungsi-fungsi tersebut dalam tiga
hal yaitu untuk persembunyian, penyamaran dan pemberitahuan. Jenis warna
persembunyian meliputi pemiripan warna secara umum, pemiripan warna secara
berubah, pemudaran warna, pewarnaan terpecah dan pewarnaan terpecah koinsiden.
III.
Waktu
dan Tempat
Dalam
praktikum ini di lakukan pada tanggal 10 bulan Oktober 2013 yang pertempat di
Laborataruim Teknologi Penagaan Hasil Perairan Universitas Sultan Ageng
Tirtayasa Serang Banten.
Alat
dan bahan yang di gunakan dalam praktikum kali ini seperti ikan mujair dan ikan
kembung, pisau dan wadah, nampan serta air dan garam dan plastik.
Prosedur
kerja praktikum ini perbedaan konsterasi garam dan jenis ikan terhadap mutu
fisik ikan asin. Langkah pertama yang harus dilakukan adalah meyiapkan ikan
yang akan di garami pilih ikan yang segar, lalu ikan di siangi yaitu di ambil
isi prut dan insangnya. Kemudian di cuci sampai bersih di tiriskan. Selanjutnya
ikan di timbang satu persatu, setelah selesai bentuk ikan mujair seperti fillet
butterfliy dan ikan kembung di buat utuh saja. Dengan konsentrasi garam 60 %
dari berat ikan. Taburkan garam secukupnya ke dalam wadah kemudian ikan di taro
di wadah yang sudah di sediakan lalu taburkan larutan garam. Ikan yang susah di
taburi garam lalu di diamkan selama 30 menit. Setelah selesai lalu ikan di
jemur selama kurang lebih 3 sampai dengan 4 hari sampai kering. Selama
penjemuran harus di teliti dari mulai rasa,aroma,tekstur,rupa,waran dan
lain-lain dan tentukan nilai yang di suka.
Metode Praktikum
Ikan di siangi
Ditiriskan
Timbang
Ikan mujair di bentuk
butterfly
Fillet ikan kembung
utuh
Buat larutan garam dengan konsentarsi air 500 ml
IV.
HASIL
DAN PEMBAHASAN
Berikut
ini adalah hasil yang diproleh dari hasil penggaraman dari berbagai konsentrasi
garam yang di ujikan dalam bentuk tabel
Kelompok 1
Kelompok 3
No
|
Tahapan Pengolahan
|
Jenis Ikan
|
Berat (gram)
|
|||||||||||
1
|
Berat bahan ikan segar
|
Mujair
|
80
|
|||||||||||
Kontrol Mujair
|
80
|
|||||||||||||
Kembung
|
46
|
|||||||||||||
Kontrol Kembung
|
47
|
|||||||||||||
2
|
Berat ikan setelah penggaraman
|
Mujair
|
|
|||||||||||
Kembung
|
|
|||||||||||||
3
|
Tabel 1. Kondisi ikan setelah diberi perlakuan
konsentrasi garam
|
|||||||||||||
|
Konsentrasi Pelakuan
|
Kondisi (jam)
|
||||||||||||
0
|
6
|
12
|
18
|
24
|
30
|
36
|
42
|
48
|
||||||
A
|
Tekstur
|
M
|
6
|
6
|
5
|
5
|
4
|
3
|
3
|
2
|
2
|
|||
KM
|
6
|
6
|
5
|
4
|
4
|
3
|
3
|
2
|
2
|
|||||
K
|
6
|
6
|
5
|
4
|
4
|
3
|
3
|
2
|
2
|
|||||
KK
|
6
|
6
|
5
|
5
|
4
|
3
|
3
|
2
|
2
|
|||||
B
|
Aroma
|
M
|
6
|
6
|
6
|
5
|
4
|
4
|
4
|
3
|
3
|
|||
KM
|
6
|
5
|
5
|
4
|
3
|
3
|
2
|
2
|
1
|
|||||
K
|
6
|
6
|
5
|
5
|
4
|
4
|
3
|
2
|
2
|
|||||
KK
|
6
|
5
|
5
|
4
|
3
|
3
|
2
|
1
|
1
|
|||||
C
|
Rasa
|
M
|
6
|
6
|
5
|
4
|
4
|
3
|
2
|
2
|
2
|
|||
KM
|
6
|
5
|
5
|
3
|
2
|
2
|
1
|
1
|
1
|
|||||
K
|
6
|
6
|
5
|
4
|
4
|
3
|
2
|
2
|
2
|
|||||
KK
|
6
|
5
|
5
|
3
|
2
|
1
|
1
|
1
|
1
|
|||||
D
|
Rupa
|
M
|
6
|
6
|
5
|
5
|
5
|
4
|
4
|
3
|
3
|
|||
KM
|
6
|
6
|
5
|
4
|
3
|
3
|
2
|
1
|
1
|
|||||
K
|
6
|
6
|
5
|
5
|
4
|
4
|
3
|
3
|
3
|
|||||
KK
|
6
|
6
|
5
|
4
|
3
|
2
|
1
|
1
|
1
|
|||||
E
|
Warna
|
M
|
6
|
6
|
5
|
5
|
4
|
3
|
3
|
2
|
2
|
|||
KM
|
6
|
5
|
4
|
4
|
2
|
1
|
1
|
1
|
1
|
|||||
K
|
6
|
6
|
5
|
5
|
3
|
3
|
3
|
2
|
2
|
|||||
KK
|
6
|
5
|
4
|
4
|
2
|
1
|
1
|
1
|
1
|
|||||
4
|
Rendemen
|
Mujair
|
|
|||||||||||
Kontrol Mujair
|
|
|||||||||||||
Kembung
|
|
|||||||||||||
Kontrol Kembung
|
|
|||||||||||||
Kelompok 4
No
|
Tahapan Pengolahan
|
Jenis Ikan
|
Berat (gr)
|
|
|||||||||||||
1
|
Berat Bahan Ikan Segar
|
Mujair
|
103
|
||||||||||||||
Kembung
|
49
|
||||||||||||||||
2
|
Berat Ikan Setelah Penggaraman
|
Mujair
|
44
|
||||||||||||||
Kembung
|
21
|
||||||||||||||||
3
|
Tabel 1. Kondisi Ikan Setelah Diberi
Perlakuan Konsentrasi Garam
|
||||||||||||||||
|
Kriteria Penilaian
|
Kondisi (Jam)
|
|||||||||||||||
0
|
6
|
12
|
18
|
24
|
30
|
36
|
42
|
48
|
54
|
60
|
66
|
||||||
A
|
Tekstur
|
Mujair
|
6
|
6
|
5
|
5
|
4
|
3
|
3
|
3
|
2
|
2
|
2
|
2
|
|||
Kontrol Mujair
|
6
|
6
|
5
|
4
|
4
|
3
|
3
|
2
|
2
|
2
|
2
|
2
|
|||||
Kembung
|
6
|
6
|
5
|
5
|
4
|
3
|
3
|
2
|
2
|
2
|
2
|
2
|
|||||
Kontrol Kembung
|
6
|
6
|
5
|
4
|
4
|
3
|
3
|
2
|
2
|
2
|
2
|
2
|
|||||
B
|
Aroma
|
Mujair
|
6
|
6
|
5
|
5
|
4
|
4
|
3
|
2
|
2
|
2
|
2
|
2
|
|||
Kontrol Mujair
|
6
|
5
|
5
|
3
|
3
|
3
|
2
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
|||||
Kembung
|
6
|
6
|
5
|
5
|
4
|
4
|
3
|
2
|
2
|
2
|
2
|
2
|
|||||
Kontrol Kembung
|
6
|
5
|
5
|
3
|
3
|
3
|
2
|
2
|
2
|
2
|
1
|
1
|
|||||
C
|
Rasa
|
Mujair
|
6
|
6
|
5
|
5
|
4
|
2
|
2
|
2
|
2
|
2
|
2
|
2
|
|||
Kontrol Mujair
|
6
|
6
|
5
|
3
|
3
|
2
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
|||||
Kembung
|
6
|
6
|
5
|
5
|
4
|
2
|
2
|
2
|
2
|
2
|
2
|
2
|
|||||
Kontrol Kembung
|
6
|
6
|
5
|
3
|
3
|
2
|
2
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
|||||
D
|
Rupa
|
Mujair
|
6
|
6
|
5
|
5
|
4
|
4
|
3
|
3
|
2
|
2
|
2
|
1
|
|||
Kontrol Mujair
|
6
|
6
|
5
|
5
|
5
|
4
|
4
|
3
|
3
|
2
|
1
|
1
|
|||||
Kembung
|
6
|
6
|
5
|
5
|
4
|
4
|
3
|
3
|
2
|
2
|
2
|
1
|
|||||
Kontrol Kembung
|
6
|
6
|
5
|
5
|
4
|
4
|
3
|
3
|
3
|
2
|
2
|
1
|
|||||
E
|
Warna
|
Mujair
|
6
|
6
|
5
|
5
|
4
|
4
|
4
|
2
|
2
|
2
|
2
|
2
|
|||
Kontrol Mujair
|
6
|
5
|
5
|
4
|
4
|
3
|
3
|
2
|
1
|
1
|
1
|
1
|
|||||
Kembung
|
6
|
6
|
5
|
5
|
4
|
4
|
4
|
2
|
2
|
2
|
2
|
2
|
|||||
Kontrol Kembung
|
6
|
5
|
5
|
4
|
4
|
4
|
4
|
2
|
2
|
2
|
2
|
2
|
|||||
4
|
Rendemen
|
Mujair
|
|
||||||||||||||
Kontrol Mujair
|
|
||||||||||||||||
Kembung
|
|
||||||||||||||||
Kontrol Kembung
|
|
||||||||||||||||
Kelompok 5
Kelompok
6
No
|
Tahapan Pengolahan
|
Jenis Ikan
|
Berat (gr)
|
|
|||||||||||||
1
|
Berat Bahan Ikan Segar
|
Mujair
|
68
|
||||||||||||||
Kembung
|
43
|
||||||||||||||||
2
|
Berat Ikan Setelah Penggaraman
|
Mujair
|
|
||||||||||||||
Kembung
|
|
||||||||||||||||
3
|
Tabel 1. Kondisi Ikan Setelah Diberi
Perlakuan Konsentrasi Garam
|
||||||||||||||||
|
Kriteria Penilaian
|
Kondisi (Jam)
|
|||||||||||||||
0
|
6
|
12
|
18
|
24
|
30
|
36
|
42
|
48
|
54
|
60
|
66
|
||||||
A
|
Tekstur
|
Mujair
|
6
|
6
|
6
|
5
|
4
|
4
|
3
|
3
|
3
|
2
|
2
|
2
|
|||
Kontrol Mujair
|
6
|
6
|
5
|
5
|
4
|
4
|
3
|
2
|
2
|
2
|
1
|
1
|
|||||
Kembung
|
6
|
6
|
5
|
5
|
4
|
4
|
4
|
3
|
3
|
2
|
2
|
2
|
|||||
Kontrol Kembung
|
6
|
6
|
5
|
4
|
4
|
3
|
3
|
3
|
2
|
2
|
2
|
2
|
|||||
B
|
Aroma
|
Mujair
|
6
|
6
|
5
|
5
|
4
|
4
|
4
|
3
|
2
|
2
|
2
|
2
|
|||
Kontrol Mujair
|
6
|
5
|
4
|
3
|
3
|
3
|
2
|
2
|
1
|
1
|
1
|
1
|
|||||
Kembung
|
6
|
6
|
5
|
4
|
4
|
4
|
3
|
3
|
2
|
2
|
2
|
1
|
|||||
Kontrol Kembung
|
6
|
6
|
5
|
3
|
3
|
3
|
3
|
2
|
2
|
1
|
1
|
1
|
|||||
C
|
Rasa
|
Mujair
|
6
|
6
|
5
|
5
|
4
|
3
|
2
|
2
|
2
|
1
|
1
|
1
|
|||
Kontrol Mujair
|
6
|
6
|
5
|
3
|
3
|
2
|
2
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
|||||
Kembung
|
6
|
6
|
5
|
5
|
2
|
2
|
2
|
2
|
2
|
2
|
1
|
1
|
|||||
Kontrol Kembung
|
6
|
6
|
5
|
3
|
3
|
2
|
2
|
2
|
1
|
1
|
1
|
1
|
|||||
D
|
Rupa
|
Mujair
|
6
|
6
|
5
|
5
|
4
|
4
|
3
|
3
|
3
|
2
|
2
|
1
|
|||
Kontrol Mujair
|
6
|
6
|
5
|
5
|
5
|
5
|
3
|
3
|
3
|
1
|
1
|
1
|
|||||
Kembung
|
6
|
6
|
5
|
5
|
4
|
4
|
3
|
3
|
2
|
2
|
2
|
1
|
|||||
Kontrol Kembung
|
6
|
6
|
5
|
4
|
4
|
4
|
3
|
3
|
3
|
2
|
2
|
1
|
|||||
E
|
Warna
|
Mujair
|
6
|
5
|
5
|
5
|
4
|
4
|
4
|
2
|
2
|
2
|
1
|
1
|
|||
Kontrol Mujair
|
6
|
5
|
5
|
4
|
3
|
3
|
3
|
2
|
1
|
1
|
1
|
1
|
|||||
Kembung
|
6
|
6
|
5
|
5
|
3
|
4
|
4
|
2
|
2
|
2
|
1
|
1
|
|||||
Kontrol Kembung
|
6
|
5
|
5
|
3
|
4
|
4
|
4
|
2
|
2
|
2
|
2
|
1
|
|||||
4
|
Rendemen
|
Mujair
|
|
||||||||||||||
Kontrol Mujair
|
|
||||||||||||||||
Kembung
|
|
||||||||||||||||
Kontrol Kembung
|
|
||||||||||||||||
Ket :
6 :
Amat sangat suka
5 : sangat suka
4 : suka
3 :
agak suka
2 :
netral
1 :
tidak suka
Pembahasan
Dari data yang diperoleh pada
kelompok kami yaitu kelompok 6 dapat di ketahui dan di lihat dengan seksama
pada jam pertama dari uji organoleptik di lihat dari tekstur ikan masih sangat
suka dengan aroma,rasa,rupa,warna masih amat sangat suka. Dan pada jam ke 6
sedah mulai terlihat ada perubahan terhadap warna karna penilaian menjadi
sangat suka,rasanya masih asin, keadannya pun masih utuh dan aromanya pun sama
seperti jam pertama. Pada jam selanjutnya mulai ada perubahan dari tekstur
menjadi sangat suka,aroma berubah menjadi suka. Dan untuk jam 12 masih sama di
dominasi sangat suka dan pada jam 18 mulai ada perbedaan dari tekstur dan aroma
yang sangat suka dan suka dengan warna yang agak suka.
Pada jam 24 mulai kondisi dari
tekstur yang kurang enak dan penilaian menjadi suka dan aroma menjadi agak suka
serta rupa menjadi netral karna munggkin sudah mengalami perendahan mutu. Dan
pada jam 30 maka sudah tidak terlihat amat sangat suka yang terlihat pada tabel
sudah mulai tidah berarturan dan mulai ada anggka 2 dan 1 menandakan sudah
menjadi netral dan tidak suka.
Pada teknik ini di lakukan
penggaraman dengan konsentrasi 60%. Jumlah garam yang digunakan harus
berdasarkan berat tubuh ikan. Pada kondisi awal tubuh ikan sangat bagus dari
mulai tekstur,aroma,rasa,rupa,dan warna itu sangat bagus. Penggunaan garam pada
metode kali ini untuk menguragi kadar air pada ikan,karena pada garam akan
cepat meyerap air dengan baiksehingga kandugan air pada ikan berkurang. Dengan
begitu semua bakteri tidak akan menempel pada daging ikan yang telah di gg