Total Tayangan Halaman

Kamis, 19 Desember 2013

PENGAMBILAN SEL DARAH MERAH PADA IKAN AIR TAWAR

Laporan Kesehatan ikan                                                         kamis,12 Desember 2013 

PENGAMBILAN SEL DARAH MERAH PADA IKAN AIR TAWAR
http://pctfp.files.wordpress.com/2013/03/logo-faperta-color-kementerian-dikbud.gif
 







Oleh
ANGGI KURNIASIH
4443111749
Asisten
Dian Yuliana
Iin Inawati
Ida Hadhijah
Muhlisoh
Riski Hartika
Siska 

JURUSAN PERIKANAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
2013
ABSTRAK
This lab aims to determine the average value of the red blood that is in the catfish, as well as see the shape of red blood cells. which in this lab test them on catfish, tilapia, carp. however, the results can at this lab hya 1 and 2 group only for red blood cells in catfish.The volume of erythrocytes in the blood of about 99%. Erythrocytes have no cell nucleus or organelles, and is not considered in terms of cell biology. Erythrocytes containing hemoglobin and distribute oxygen. Red blood cells also play a role in determining blood type.to do this lab showed the red blood cells of catfish 6.56 thousand cells / ul and the results of a comparison of the red blood cells 16.4000 ml. From these data it can be concluded that the presence of perbandigan of each red blood cells because we hya there then we compare the results with existing results.

ABSTRAK
Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui nilai rata-rata pada darah merah yang berada di ikan lele, serta melihat bentuk sel darah merah. yang di ujikan pada praktikum ini ikan lele,nila,mas. namun hasil yang di dapat pada praktikum ini hya 1 dan 2 kelompok saja untuk sel darah merah pada ikan lele.
Volume eritrosit dalam darah sekitar 99%. Eritrosit tidak mempunyai nukleus sel ataupun organela, dan tidak dianggap sebagai sel dari segi biologi. Eritrosit mengandung hemoglobin dan mengedarkan oksigen. Sel darah merah juga berperan dalam penentuan golongan darah.
dengan dilakukan praktikum ini didapatkan hasil sel darah merah dari ikan lele 6,56  ribu sel/ul dan hasil pembanding dari sel darah merah 16,4000 ml. Dari data tersebut dapat disimpulan bahwa adanya perbandigan dari setiap sel darah merah karena kita hya ada satu hasil maka kita bandingkan dengan hasil yang sudah ada.

Kata kunci : ikan lele, eritrosit,

1 PENDAHULUAN
Sistem budidaya perikanan air tawar  yang hingga kini telah mencapai tahap  intensifikasi tidak terlepas dari resiko  biologis, yaitu munculnya penyakit  (Khairuman, 2008).
Upaya pencapaian pemenuhan kebutuhan protein hewani masih terus  dilakukan oleh pemerintah, dimana salah satu contoh sumber protein hewani  adalah ikan. Indonesia merupakan negara yang memiliki potensi di bidang  perikanan yang luar biasa. Hal tersebut ditunjukkan dengan luasnya lautan dan  banyaknya danau serta sungai, yang dapat dikelola dan dimanfaatkan untuk  peningkatan kesejahteraan masyarakat (Irianto 2005).
 Eritrosit secara umum terdiri dari hemoglobin yang merupakan metalloprotein kompleks yang mengandung gugus heme, dimana dalam golongan heme tersebut terdapat atom Fe yang dapat mengikat molekul oksigen (O2) di paru-paru dan insang  dan molekul oksigen ini akan di lepaskan ke seluruh tubuh. Oksigen dapat secara mudah berdifusi lewat membran sel darah merah. Hemoglobin juga membawa beberapa produk buangan seperti CO2 dari jaringan-jaringan di seluruh tubuh. Hampir keseluruhan molekul CO2 tersebut dibawa dalam bentuk bikarbonat dalam plasma darahMyoglobin merupakan  sebuah senyawa yang terkait dengan hemoglobin, berperan sebagai pembawa oksigen di jaringan otot.
Pada awalnya, pemeliharaan ikan lele (Clarias spp) di kalangan masyarakat  dilakukan sebagai kegiatan sambilan saja. Ikan lele sering dipelihara di kolam  pekarangan yang menampung air limbah rumah tangga. Hal ini disebabkan karena  sifat ikan lele yang mampu hidup di dalam lingkungan air yang kotor dan  kekurangan oksigen. Pemberian pakan pada ikan lele yang dipelihara di dalam  kolam pekarangan biasanya berupa sisa – sisa makanan, sehingga  pertumbuhannya lambat (Suyanto 2007). Rata-rata panjang hidup darah merah kira-kira 115 hari. Sel menjadi usang dan dihancurkan dalam sistema retikulo-endotelial, terutama dalam limpa dan hati bila terjadi pendarahan maka sel darah merah dan hemoglobinnya sebagai pembawa oksigen akan hilang.
Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui parameter gambaran darah pada ikan lele (Clarias batrachus), dan mengetahui histology dari darah merah dan merah ikan lele.

2 TINJAUAN PUSTAKA
Ikan lele (Clarias spp) menurut Suyanto (2007) termasuk ke dalam filum Chordata, kelas Pisces, sub-kelas Teleostel, ordo Ostariophysi, sub-ordo  Siluroidea, famili Clariidae, genus Clarias spp.  Ikan lele (Clarias spp) mempunyai ciri – ciri yang bisa digunakan untuk  membedakan dengan jenis ikan lainnya, yaitu memiliki bentuk memanjang, bagian badan bulat dan memipih ke arah ekor, tidak bersisik serta mengeluarkan mukus. Ikan lele memiliki kepala berbentuk pipih dan simetris, memiliki patil, mulut lebar, tidak bergigi, dan mulut memiliki sepasang sungut mandibular dan
Sepasang sungut maksilar yang lebih panjang dan tegar, daerah kepala sampai  punggung berwarna coklat kehitaman. Ikan lele memiliki sifat tenang dan lebih
jinak (Suyanto 2007).   Ikan lele (Clarias spp) memiliki kemampuan hidup di dalam lumpur dan  air dengan kandungan oksigen rendah. Hal ini disebabkan karena ikan ini. memiliki alat pernapasan tambahan (arborescent) yang terdapat di dalam ruang  udara sebelah atas insang, sehingga ikan lele dapat mengambil oksigen untuk \bernafas langsung dari udara di luar air (Suyanto 2007).
 Darah merupakan cairan terpenting dalam tubuh makhluk hidup. Darah mengangkut oksigen, hormon, nutrien, dan hasil buangan. Darah merupakan salah satu parameter yang dapat digunakan untuk melihat kelainan yang terjadi pada ikan, baik yang terjadi karena penyakit ataupun kerena keadaan lingkungan. Sehingga dengan mengetahui gambaran darah ikan kita dapat mengetahui kondisi kesehatan suatu organisme (Delman and Brown, 1989 dalam Prasetyo et al, 2008)    
  Darah dianggap sebagai jaringan khusus yang menjalani sirkulasi, terdiri dari sel-sel yang terendam dalam plasma darah. Aliran dalam seluruh tubuh menjamin lingkungan yang tetap, agar semua jaringan sel mampu melaksanakan fungsinya. Kemudian, darah merupakan salah satu komponen sistem transport yang sangat vital keberadaannya. Peran penting darah di dalam tubuh yaitu sebagai pengangkut zat-zat kimia seperti hormon, sebagai pengangkut zat buangan hasil metabolisme tubuh, ataupun sebagai pengangkut oksigen dan karbondioksida.
Volume eritrosit dalam darah sekitar 99%. Eritrosit tidak mempunyai nukleus sel ataupun organela, dan tidak dianggap sebagai sel dari segi biologi. Eritrosit mengandung hemoglobin dan mengedarkan oksigen. Sel darah merah juga berperan dalam penentuan golongan darah.
Eritrosit berupa cakram kecil bikonkaf, cekung pada kedua sisinya, seperti dua buah bulan sabit yang saling bertolak belakang jika dilihat dari samping. Morfologi sel darah merah yang normal adalah bikonkaf. Cekungan pada eritrosit digunakan untuk memberikan ruang pada hemoglobin yangakan mengikat oksigen. Pada umumnya sel darah merah yang tidak berinti mempunyai ukuran lebih kecil dibandingkan dengan sel darah merah yang berinti. Sel darah merah yang ukurannya paling besar terdapat pada hewan amfibia (Eckert, 1978).
Ikan sebagaimana vertebrata lain, memiliki sel darah merah (eritrosit) berinti dan berwarna merah kekuningan dengan bentuk dan ukuran bervariasi antara satu spesies dengan lainnya. Gambar disamping adalah gambar dari eritrosit ikan. Terkadang dijumpai bahwa bentuk eritrosit pada ikan menyerupai bentuk eritrosit pada manusia. Eritrosit dewasa berbentuk lonjong, kecil dan berdiameter 7-36 mikron tergantung pada spesies ikannya. Jumlah eritrosit pada masing-masing spesies juga berbeda, tergantung aktivitas ikan tersebut. 
Eritrosit pada ikan merupakan jenis sel darah yang paling banyak jumlahnya. Bentuk eritrosit pada semua jenis ikan hampir sama. Eritrosit pada  ikan memiliki inti, seperti pada bangsa burung dan reptil. Jumlah eritrosit pada  ikan teleostei berkisar antara (1,05 - 3,0) x 106  sel/mm3  (Irianto 2005). Eritrosit berwarna kekuningan, berbentuk lonjong, kecil, dengan ukuran berkisar antara 7 -  36 µm (Lagler et al. 1977). Eritrosit yang sudah matang berbentuk oval sampai  bundar, inti berukuran kecil dengan sitoplasma besar. Ukuran eritrosit ikan lele  (Clarias ssp) berkisar antara (10 x 11 µm) – (12 x 13 µm), dengan diameter inti  berkisar antara 4 – 5 µm. Jumlah eritrosit ikan lele (Clarias ssp) adalah 3,18 x 106 sel/ml (Angka et al., 1985). Jika diwarnai dengan pewarnaan Giemsa, inti sel akan berwarna ungu dan dikelilingi oleh plasma berwarna biru muda (Chinabut et al.  1991). Rendahnya eritrosit merupakan indikator terjadinya anemia, sedangkan tingginya jumlah eritrosit menandakan ikan dalam keadaan stres (Wedemeyer dan Yasutake 1977).

3 METODOLOGI
Waktu dan tempat di laksanakannya praktikum ini di Lab TPHP (Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan) Jurusan Perikanan Fakultas Perikanan Universitas Sultan Angeng Tirtayasa dan pada tanggal, Kamis, 12 Desember 2013.
Alat dan bahan yang digunakan adalah seperti pipet tetes haemocytometer tipe nieubaur, gelas penutup, bahnya seperti darah, larutan hayem’s(sel darah merah) dan kougulan, larutan turk’s (sela darah putih).
Prosedur kerja sebagai berikut :
Perhitugan sel darah merah
Darah diisap dengan pipet tetes yang berisi butir pengaduk warna merah sampai skala 1
Tambahkan larutan hayem’s sampai skla 101. Pengadukan darah didalam pipet dilakukan dengan menggunakan tangan yang mengang pipet seperti membentuk angka delapan selama 3-5 menit sehingga darah tercampur rata
Hitung € sel darah merah dengan bantuan mikroskop dengan pembesaran 400 x jumlah eritrosit total dihitung sebayank 10 kotak becil dan konversinya menurut jumlah total kotak kecil sehingga didapatkan jumlah sel darah merak permili/liter
4 HASIL DAN PEMBAHSAN
Tabel perhitugan dari darah ikan lele pada 10 kotak dan perhiyigan kesamping
No
Jumlah sel darah merah
1.
5
2.
6
3.
7
4.
4
5.
9
6.
9
7.
7
8.
14
9.
3
10.
7
11.
2
12.
10
13.
9
14.
5
15.
3
16.
7
17.
1
18.
10
Total
118
Tabel 1 jumlah sel darah merah pada ikan lele (Clarias spp) pada perhitungan 10 kotak ke samiping bawah.
Jadi hasilnya jumlah
Dengan hasil pembandingnya = 6,56 x 100 x 250
                                                = 16.4000 ml
Untuk membandingkan dengan hasil yang sudah di teliti oleh Sri Hastuti dan  Subandiyono adalah sebagai berikut :

Parameter
Sistim Budidaya
                                                  A
                          B
Eritosit (x 10ˆ6 sel/ul)
Rata-rata
1.72
1.74
SD
± 0.03
± 0.21
Leukosit (x1000 sel/ul)
Rata-rata
92.3
107.57
SD
± 2.31
± 8.82
HB (g/dl)
Rata-rata
9.73
7.8
SD
± 0.32
± 1.25
Hematokrit (%)
Rata-rata
24.33
23.33
SD
± 0.38
± 1.15
Trombosit (x 1000 sel;/ul)
Rata-rata
6
42
SD
± 1
± 19.29
Tabel 2 perbandigan
Untuk perbandigan dengan rumus
Rumus = χ matriks x skala x velome
                                                       = 1.72 x 101 x 100
                                                       = 17372 sel/ul
Sedangkan hasil kelompok kami
Rumus = χ matriks x skala x velome
                                                       = 6.56 x 101 x 100
                                                       = 66256 sel/mm3)
PEMBAHASAN
arah berbentuk cairan yang berwarna merah, agak kental dan lengket. Darah mengalir diseluruh tubuh dan berhubungan langsung dengan sel-sel yang ada dalam tubuh. Darah terbentuk dari beberapa unsur, yaitu plasma darah, sel darah merah, sel darah putih dan keping darah. Plasma darah merupakan komponen terbesar dalam darah. Hampir 90% bagian dari plasma darah adalah air.plasma darah berfungsi untuk mengangkut sari-sari makanan ke sel-sel serta membawa sisa pembakaran dari sel ketempat pembuangan. Komponen lain adalah sel darah merah dan sel darah putih, sel darah merah mengandung banyak hemoglobin yang dibentuk dalam hati dan sumsum merah pada tulang pipih sedangkan sel darah putih dibentuk pada sumsum merah dan kelenjar limpa yang berfungsi melawan kuman dan bakteri yang masuk kedalam tubuh (Fadhil et al, 2009).
 Eritrosit pada ikan merupakan sel yang terbanyak jumlahnya. Ukuran eritrosit ikan lele adalah 10×11 µm hingga 12×11 µm, dengan diameter inti 4-5 µm. Jumlah eritrosit normal dalam darah ikan lele adalah 3,18×106 sel/ml (Chinabut et al, 1991 dalam Abdullah, 2008).
Untuk tabel 1 pada sel darah merah yang ada di ikan lele sekitar 6,56 (sel/mm3) sendangkan perhitugan rumus sel darah merah hasil yang di dapat sekitar 16.4000 ml karena hasil praktikum ini mewakili kelompok lain dan waktu yang di butuhkan cukup lama dan haya kelompok 1 dan 2 dengan ikan lele.
Pada kotak yang ke 8 menagalami peningkatan sekitar 14 sel darah merah dikotak yang terlihat pada mikskrokop, dan yang ke 2 kotak 12 sekitar 10 sel darah merah dan yang paling terendah adalah pada kotak ke 11 mendapatkan 2 sel darah merah.
Eritrosit darah ikan lele yang dipelihara pada sistim konvensional maupun sistim budidaya dengan penerapan kolam biofbiltrasi terlihat tidak berbeda (Tabel 2). Jumlah sel eritrosit ikan lele pada sistim budidaya konvensional dan kolam biofiltrasi masing-masing sebesar 1.740.000 dan 1.700.000 sel/ul darah.
Leukosit total dalam darah menunjukkan kondisi kesehatan ikan. Ikan yang mengalami stres yang disebabkan oleh perubahan kondisi lingkungan maupun karena benda asing memperlihatkan respons kenaikan jumlah sel leukosit (Hastuti, 2004). Jumlah sel leukosit total pada ikan lele yang dibudidayakan secara kovensional terlihat lebih tinggi (107.570 sel/ul) dari pada ikan lele yang dibudidayakan dengan kolam biofiltrasi (Tabel 2).

KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
            Berdasarkan praktikum yang telah dilakuakan, praktikan sudah bisa melakukan teknik pengukuran dan mengetahui cara perhitungan sel darah merah dan gambaran sel darah merah pada ikan lele. Dengan perbandigan dari hasil praktikum dan hasil yang sudah ada . ini hasil saat praktikum 66256 sel/mm3) dan ini hasil pengujian Sri Hastuti dan  Subandiyono 17372 sel/ul, sedangakan nilai eritrosit dan hematokrit masing-masing sebesar 1.72 hingga 1.74 juta sel/ul dan 7.8 hingga 9.73 ribu sel/ul.

Saran
 Untuk praktikum selanjutnya, diharapkan menggunakan sampel darah dari ikan gurame, bandeng  dan ikan air laut.



DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Yusuf. 2008. Efektifitas Ekstrak Daun Paci-Paci Leucas lavandulaefolia Untuk Pencegahan Dan Pengobatan Infeksi Penyakit Mas Motile Aeromonad Septicaemia Ditinjau dari Patologi Makro dan Hematologi Ikan Lele Dumbo Clarias sp.. Skripsi. Program Studi Teknologi dan Manajemen Akuakultur. Departemen Budidaya Perairan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor.
(Eckert, 1978).
Dellman HD, Brown EM. 1992. Buku Teks Histologi Veteriner. Edisi 3. Hartono (Penerjemah). UI Press, Jakarta.
Hastuti, S. 2004. Respons fisiologis ikan gurami (Osphronemus gouramy,Lac.) yang diberi pakan mengandung kromium-ragi terhadap perubahan suhu lngkungan. Disertasi. Program Pascasarjana, Institut pertaian Bogor (tidak dipublikasikan)
Irianto Agus. 2005. Patologi Ikan Teleostei. Gadjah Mada University Press,
Yogyakarta.
Khairuman, K Amri. 2002. Budidaya Lele Lokal Secara Intensif. PT Agromedia
Pustaka, Tangerang.
Lagler KF, Bardach JE, RR Miller, Passino DRM. 1977. Ichthyology. John Willey and Sons. Inc. new York-London. Hlm 506.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar