Nim :
4443111749
PENGARUH
PENURUNAN SUHU TERHADAP TINGKAH
LAKU
IKAN
Tujuan
1.
Untuk
mengetahui spesifik suhu
2.
Untuk
mengetahui penurunan suhu dengan batu es
Pendahuluan
Tingkah laku ikan sangat dipengaruhi
oleh cara ikan beradaptasi dengan lingkungannya. Tingkah laku tersebut
diwujudkan dalam bentuk gerakan tubuh baik dari dalam maupun dari luar tubuh
ikan. Walaupun
tingkah laku ikan mudah diamati tetapi tidak mudah untuk mempelajarinya karena
diperlukan perencanaan yang hati-hati untuk mengamati bagian-bagian dari
tingkah laku yang menjadi tujuan pengamatan (Noakes andBaylis, 1990). Metode
pengamatan tingkah laku ikan dapat dilakukan dilaboratorium dan dapat pula
dilakukan langsung di lapangan
Tingkah
laku ikan adalah adaptasi ikan terhadap faktor lingkungan eksternal dan
internal (He, 1989).dan Cahaya merupakan bagian yang fundamental dalam
menentukan tingkahlaku ikan (Woodhead, 1966). Perubahan
suhu dari keadaan normal menjadi lebih panas atau lebih dingin di suatu perairan
dapat dipengaruhi oleh keadaan alam seperti pemanasaan oleh matahari, perubahan
musim, gejala pergeseran dasar perairan, letusan gunung merapi bawah laut dan
sebagainya. Setiap jenis ikan biasanya mempunyai kisaran suhu
di perairan yang cocok. Dalam keadaan suhu normal metabolisme maupun tingkah
laku ikan akan berjalan dengan normal juga. Namun bila terjadi perubahan suhu,
respon yang diberikan oleh ikan akan menunjukan penyesuaian metabolisme
tubuhnya terhadap lingkungan untuk mempertahankan kehidupannya.
Respon
yang diperlihatkan oleh ikan bjiasanya berupa perubahan tingkah laku maupun
pergerakan ikan. Suhu adalah salah satu faktor yang amat penting bagi kehidupan
organisme di perairan, karena suhu mempengaruhi baik aktivitas maupun
perkembangbiakan dari organisme tersebut. Suhu optimum dibutuhkan oleh ikan
untuk pertumbuhannya. Ikan yang berada pada suhu yang cocok, memiliki selera
makan yang lebih baik. Menurut Mulyadi (2006), Suhu di perairan dapat
mempengaruhi kelarutan dari oksigen. Apabila suhu meningkat maka kelarutan
oksigen berkurang.
Ada
yang mempunyai toleransi yang besar terhadap perubahan suhu, disebut bersifat
euryterm. Sebaliknya ada pula yang toleransinya kecil, disebut bersifat
stenoterm. Sebagai contoh ikan di daerah sub-tropis dan kutub mampu mentolerir
suhu yang rendah, sedangkan ikan di daerah tropis menyukai suhu yang hangat.
Dalam praktikum ini menggunakan ikan mas koi dalam suhu bertahap.
pengaruh suhu terhadap ikan adalah dalam proses
metabolisme, seperti pertumbuhan dan pengambilan makanan, aktivitas tubuh,
seperti kecepatan renang, serta dalam rangsangan syaraf. Laevastu dan Hela
(1970)
Langkah Kerja
Pertama
adalah siapkan aquarium yang kosong lalu di masukan air setelah kiranya air
cukup lalu masukan thermometer cek suhu awal, setelah pengecekan. Lalu siapkan
batu es ke dalam aquarium dengan penurunan suhu memakai batu es, setelah suhu
sesuai maka batu es di ambil lalu ikan di masukan ke aquarium yang sudah
suhunya setabil, lalu di cek sesesaat apa menurun atau tidak sampai menit ke
21.
Dalam
setiap menit di lihat berapah jumlah ikan yang ada di permukaan dan ada yang di
dasar serta kolom, dan ikan yang oleng atau miring, hitung setiap menitnya
sampai menit 21. Pada menit ke berapah jumlah ikan yang oleng atau miring.
Lalu setelah itu setelah selesai
pengecekan maka suhu optimum sekitar di suhu 19 dengan harus di cek terus dan
di hitung jumlah ikan.
Lalu
buat tabel tentang pengujian ttingkah laku ikan dalam 21 menit dalam jumlah
ikan yang ada di dasar dan kolum dan permukaan yang ada. Dan ikan yang oleng
dengan keteragan.
Hasil
Dan Pembahasaan
Hasil yang telah di
buat dari pengaruh penurunan suhu terhadap tingkah laku ikan dengan hasil tebel
sebagai berikut :
Tabel 1 pengaruh penurunan suhu
terhadap tingkah laku ikan
No
|
Menit
|
Permukaan
|
Kolom
|
dasar
|
Oleng
|
Ket
|
1
|
3
|
1
|
4
|
10
|
1
|
Pergerakan ikan
mulai melambat
|
2
|
6
|
2
|
6
|
7
|
1
|
|
3
|
9
|
2
|
5
|
8
|
3
|
|
4
|
12
|
1
|
6
|
8
|
4
|
|
5
|
15
|
1
|
5
|
9
|
7
|
|
6
|
18
|
4
|
3
|
8
|
1
|
|
7
|
21
|
2
|
3
|
10
|
10
|
Dari hasil yg di
hasilkan dengan setiap penghitungan per 3 menit maka akan di dapat jumlah ikan
yang ada di kolom,dasar dan permukaan serta ikan yang oleng.. dari per 3 menit
maka jumlah ikan ikan yg oleng pada menit ke 9 mengalami penaikan sekitar 1 %,
dengan jumlah ikan yg di dasar 8 ikan. Maka pada suhu kisaran ke 19 ikan berada
di kolam san pada menit ke 18 adanya penurynan jumlah ikan oleng dengan jumlah
ikan yg ada di kolom sekitar 8 ikan.
Tapi
pada menit ke 21 ikan yang berada di permukaan sekitar 2 di kolom ada 3 ikan
dan di dasar 10 ikan tetapi ikan yg oleng mengalami peningkatan yang sangat
berbeda terhadap pada menit yang ke 15 dengan ikan yang 7 dan pada menit ke 21
ikan yang oleng mengalami peningktan menjadi 10 ikan yang oleng.
Kisaran
suhu pada tinggah laku ikan terhadap penurunan suhu dengan metode penurunan suhu
menggunakan batu es, kisaran suhu yang di dapat pada suhu ke 19 yang
rata-ratanya pada thermometer menunjukan pada suhu ke 19 itulah suhu
statrifikasi suhu yang di dapat, dengan jumlah ikan yang oleng sebayak 7 ikan,
pada menit ke 15 menunjukan ikan lebih menyukai daerah dasar sebayak 9 ekor
ikan karena salinitas di dasar lebih bisa menerima interasi tubuh ikan terhadap
penurunan suhu.
KESIMPULAN
Dari
hasil di atas menunjukan bahwa data yang di amati dalam penurunan suhu dengan
metode penurunan suhu menggunakan batu es, maka suhu yang didapat relatif
kisaran suhu ke 19 dengan termomer.
Dengan
metode penuruan suhu kita bisa tau kisaran suhu ke sekian dan untuk ikan yang
oleng mengalami peningkatan pada menit ke akhir pada menit ke 21 ikan yang oleng
dengan jumlah ikan yang oleng dalah kisaran 10 ikan yang oleng.
DAFTAR PUSTAKA
Noakes
andBaylis, 1990 tingkah laku ikan
Mulyadi (2006) penurunan suhu
Laevastu
dan Hela (1970) Pengaruh suhu terhadap
ikan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar