MAKALAH
JENIS-JENIS
KALIMAT
Disusun
oleh:
·
ANGGI KURNIASIH
·
IDHAM HAMDANI
·
IKA ZUHA SALIHA
·
MUHAMMAD IKBAL
Kelompok
5
UNIVERSITAS
SULTAN AGENG TIRTAYASA
2011
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
kalimat adalah satuan kumpulan kata yang
diawali dengan huruf capital dan diakhiri dengan tanda titik (.) . Kalimat
dibagi menjadi beberapa macam dan memiliki tujuan,makna yang berbeda-beda
sebagai mana kita ketahui bahwa kalimat bisa digunakan sebagai kalimat
bantu.
Kalimat dibagi
menjadi beberapa jenis-jenis kalimat
yang dapat digolongkan ke dalam beberapa kelompok yaitu Berdasarkan Pengucapan,
Berdasarkan Jumlah Frasa (Struktur Gramatikal), Berdasarkan Isi atau Fungsinya,
Berdasarkan Unsur Kalimat, Berdasarkan Bentuk Gaya Penyajiannya (Retorikanya),
Berdasarkan Subjeknya, dan Berdasarkan Susunan S-P.
Oleh karena itu penulis
akan membahas tentang “ Jenis-Jenis Kalimat ” yang kaitannya dengan fungsi
pembelajaran bahasa dan sastra.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan makalah ini
adalah :
1.
Mengetahui pengertian kalimat
2.
Mengetahui jenis-jenis kalimat
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1
Pengertian Kalimat
kalimat adalah satuan kumpulan kata yang
diawali dengan huruf capital dan diakhiri dengan tanda titik (.) . Kalimat
dibagi menjadi beberapa macam dan memiliki tujuan,makna yang berbeda-beda
sebagai mana kita ketahui bahwa kalimat bisa digunakan sebagai kalimat
bantu.
2.2
Jenis-Jenis Kalimat
A. Berdasarkan Pengucapan
1.Kalimat Langsung
Kalimat
langsung adalah kalimat yang secara cermat menirukan ucapan orang. Kalimat ini
biasanya ditandai dengan tanda petik dua (“….”) dan dapat berupa kalimat tanya
atau kalimat perintah.
Contoh: “Saya gembira
sekali”,kata ayah,”karena kamu lulus ujian”.
2.Kalimat Tak Langsung
Kalimat tak
langsung adalah kalimat yang menceritakan kembali ucapan atau perkataan
orang lain.
Contoh: Ika berkata bahwa buku
itu harus segera dikembalikan.
B. Berdasarkan
Jumlah Frasa (Struktur Gramatikal)
1.Kalimat
Tunggal
Kalimat tunggal adalah kalimat yang
hanya mempunyai satu pola kalimat. yang terdiri dari satu
subjek dan satu predikat KB + KK (Kata Benda + Kata Kerja)
Contoh
1)Anda
melakukan kontak dengan penderita HIV
Anda
melakukan kontak dengan penderita HIV
S
P O
Kalimat
tunggal dapat dibagi menjdi 2 bagian yaitu
1.
Kalimat
nominal adalah kalimat yang predikatnya berupa kata benda
Contoh :
Dia siswa kelas VI.
2.
Kalimat verbal adalah kalimat yang predikatnya berupa kata kerja.
Contoh :
Ika bernyanyi.
Kalimat
tunggal juga dapat diperluas menjadi kalimat majemuk. Seperti
subjek,predikat,objek,pelengkap,atau keterangan
Contoh
Bibi
ika
mencuci dan menyetrika pakaian (majemuk dengan perluasan anak
kalimat predikat)
S
P O
2.Kalimat majemuk
Kalimat majemuk adalah kalimat yang
mempunyai dua pola kalimat atau lebih. Setiap kalimat majemuk mempunyai kata penghubung yang berbeda.
Jenis-jenis
kalimat majemuk adalah:
a.
Kalimat
Majemuk Setara
b.
Kalimat
Majemuk Bertingkat
c.
Kalimat
Majemuk Campuran
d.
Kalimat
Majemuk Rapatan
1. Kalimat Majemuk Satara
yaitu penggabungan dua kalimat atau
lebih kalimat tunggal yang kedudukannya sejajar atau sederajat.
Contoh
1.Juminten pergi ke pasar. (kalimat
tunggal 1)
2.Norif berangkat ke bengkel.
(kalimat tunggal 2)
Jadi Juminten pergi ke pasar sedangkan Norif
berangkat ke bengkel. (kalimat majemuk)
2. Kalimat majemuk bertingkat
kalimat
majemuk bertingkat yaitu penggabungan dua kalimat atau
lebih kalimat tunggal yang kedudukannya berbeda.
Berdasarkan
kata penghubungnya (konjungsi), kalimat majemuk bertingkat terdiri dari sepuluh
macam, yakni:
Syarat
|
jika,
kalau, manakala, andaikata, asal(kan)
|
Tujuan
|
agar, supaya, biar
|
perlawanan
(konsesif)
|
walaupun,
kendati(pun), biarpun
|
Penyebaban
|
sebab, karena, oleh
karena
|
Pengakibatan
|
maka,
sehingga
|
Cara
|
dengan, tanpa
|
Alat
|
dengan,
tanpa
|
Perbandingan
|
seperti, bagaikan,
alih-alih
|
Penjelasan
|
Bahwa
|
Kenyataan
|
Padahal
|
Contoh:
- Walaupun komputer itu
dilengkapi dengan alat-alat modern, para hacker masih dapat mengacaukan
data-data komputer itu.
Induk kalimat: Para hacker masih
dapat mengacaukan data-data komputer itu.
Anak kalimat: Walaupun
komputer itu dilengkapi dengan alat-alat modern.
3. kalimat Majemuk Campuran
Kalimat majemuk campuran yaitu
gabungan antara kalimat majemuk setara dan kalimat majemuk bertingkat.
Contoh
1.
Toni
bermain dengan Kevin. (kalimat tunggal 1)
2.
Rina
membaca buku di kamar kemarin. (kalimat tunggal 2, induk kalimat)
3.
Ketika
aku datang ke rumahnya. (anak kalimat sebagai pengganti keterangan waktu)
·
Toni
bermain dengan Kevin, dan Rina membaca buku di kamar, ketika aku datang ke
rumahnya. (kalimat majemuk campuran)
4.kalimat majemuk rapatan
Kalimat
majemuk rapatan yaitu gabungan beberapa kalimat tunggal yang karena subjek,
predikat atau objeknya sama maka bagian yang sama hanya disebutkan sekali.
Contoh
1.
Pekerjaannya hanya makan. (kalimat tunggal 1)
2.
Pekerjaannya
hanya tidur. (kalimat tunggal 2)
3.
Pekerjaannya
hanya merokok. (kalimat tunggal 3)
·
Pekerjaannya
hanya makan, tidur, dan merokok. (kalimat majemuk rapatan)
C.
Berdasarkan Isi atau Fungsinya
Kalimat dapat
dibedakan menjadi 4 jenis, yaitu:
1.
Kalimat Perintah
Kalimat
perintah adalah kalimat yang bertujuan memberikan perintah kepada orang lain
untuk melakukan sesuatu. Kalimat perintah biasanya diakhiri dengan tanda seru
(!) dalam penulisannya. Sedangkan dalam bentuk lisan, kalimat perintah ditandai
dengan intonasi tinggi.
Macam-macam
kalimat perintah :
* Kalimat
perintah biasa, ditandai dengan partikel lah.
Contoh :
Gantilah bajumu !
* Kalimat
larangan, ditandai dengan penggunaan kata jangan.
Contoh Jangan
membuang sampah sembarangan !
* Kalimat
ajakan, ditandai dengan kata mohon, tolong, silahkan.
Contoh :
Tolong temani nenekmu di rumah !
2.
Kalimat Berita
Kalimat berita
adalah kalimat yang isinya memberitahukan sesuatu. Dalam penulisannya, biasanya
diakhiri dengan tanda titik (.) dan dalam pelafalannya dilakukan dengan
intonasi menurun. Kalimat ini mendorong orang untuk memberikan tanggapan.
Macam-macam
kalimat berita :
* Kalimat
berita kepastian
Contoh :
Nenek akan datang dari Bandung besok pagi.
* Kalimat
berita pengingkaran
Contoh :
Saya tidak akan datang pada acara ulang tahunmu.
* Kalimat
berita kesangsian
Contoh :
Bapak mungkin akan tiba besok pagi.
* Kalmat berita
bentuk lainnya
Contoh :
Kami tidak taahu mengapa dia datang terlambat.
3.
Kalimat Tanya
Kalimat tanya
adalah kalimat yang bertujuan untuk memperoleh suatu informasi atau reaksi
(jawaban) yang diharapkan. Kalimat ini diakhiri dengan tanda tanya(?) dalam
penulisannya dan dalam pelafalannya menggunakan intonasi menurun. Kata tanya
yang dipergunakan adalah bagaimana, dimana, berapa, kapan.
Contoh:
- Mengapa
gedung ini dibangun tidak sesuai dengan disainnya?
- Kapan
Becks kembali ke Inggris?
4.
Kalimat Seruan
Kalimat seruan
adalah kalimat yang digunakan untuk mengungkapakan perasaa ‘yang kuat’ atau
yang mendadak. Kalimat seruan biasanya ditandai dengan intonsi yang tinggi
dalam pelafalannya dan menggunakan tanda seru (!) atau tanda titik (.) dalam
penulisannya.
Contoh:
- Aduh,
pekerjaan rumah saya tidak terbawa.
- Bukan
main, eloknya.
D.
Berdasarkan Unsur Kalimat
Kalimat dapat
dibedakan ke dalam 2 jenis, yaitu:
1.
Kalimat Lengkap
Kalimat lengkap
adalah kalimat yang sekurang-kurangnya terdiri dari satu buah subyek dan
satu buah predikat. Kalimat Majas termasuk ke dalam kalimat lengkap.
Contoh :
- Mahasiswa
berdiskusi di dalam kelas.
.
S
P
K
- Ibu
mengenakan kaos hijau dan celana hitam.
.
S
P
O
2.
Kalimat Tidak Lengkap
Kalimat tidak
lengkap adalah kalimat yang tidak sempurna karena hanya memiliki subyek saja,
atau predikat saja, atau objek saja atau keterangan saja. Kalimat tidak lengkap
biasanya berupa semboyan, salam, perintah, pertanyaan, ajakan, jawaban, seruan,
larangan, sapaan dan kekaguman.
Contoh:
- Selamat sore
- Silakan
Masuk!
- Kapan
menikah?
- Hei, Kawan…
E.
Berdasarkan Susunan S-P
Kalimat dapat
dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:
1.
Kalimat Versi
Kalimat versi
adalah kalimat yang predikatnya mendahului subjeknya. Kata atau frasa tertentu
yang pertama muncul akan menjadi kunci yang akan mempengaruhi makna untuk
menimbulkankesan tertentu, dibandingkan jika kata atau frasa ditempatkan pada
urutan kedua. Kalimat ini biasanya dipakau untuk penekanan atau ketegasan
makna.
Contoh:
- Ambilkan
koran di atas kursi itu!
.
P
S
- Sepakat
kami untuk berkumpul di taman kota.
.
S
P
K
2.
Kalimat Inversi
Kalimat inversi
adalah kalimat yang susunan dari unsur-unsur kalimatnya sesuai dengan pola
kalimat dasar bahasa Indonesia (S-P-O-K).
Contoh:
- Penelitian
ini dilakukan mereka sejak 2 bulan yang lalu.
.
S
P
O
K
- Aku
dan dia bertemu di cafe ini.
.
S P
K
.
F.
Berdasarkan Bentuk Gaya Penyajiannya (Retorikanya)
Kalimat dapat
dibedakan menjadi 3 jenis yaitu:
1.
Kalimat Yang Melepas
Kalimat yang
melepas terbentuk jika kalimat tersebut disusun dengan diawali oleh unsur utama
(induk kalimat) dan diikuti oleh unsur tambahan (anak kalimat). Unsur anak
kalimat ini seakan-akan dilepaskan saja oleh penulisnya. Jika unsur anak
kalimat tidak diucapkan, kalimat itu sudah bermakna lengkap.
Contoh;
- Saya
akan dibelikan vespa oleh Ayah jika saya lulus ujian sarjana.
- Semua
warga negara harus menaati segala perundang-undangan yang berlaku agar
kehidupan di negeri ini berjalan dengan tertib dan aman.
2.
Kalimat yang Klimaks
Kalimat klimaks
terbentuk jika kalimat tersebut disusun dengan diawali oleh anak kalimat dan
diikuti oleh induk kalimat. Kalimat belum dapat dipahami jika hanya membaca
anak kalimatnya. Sebelum kalimat itu selesai, terasa masih ada sesuatu yang
ditunggu, yaitu induk kalimat. Oleh karen itu, penyajian kalimat ini terasa
berklimaks dan terasa membentuk ketegangan.
Contoh:
-
Karena sulit kendaraan, ia datang terlambat ke kantornya.
- Setelah
1.138 hari disekap dalam sebuah ruangan akhirnya tiga sandera warga negara
Prancis itu dibebaskan juga.3.
3.
Kalimat Yang Berimbang
Kalimat yang
berimbang disusun dalam bentuk kalimat majemuk setara dan kalimat majemuk
campuran, Struktur kalimat ini memperlihatkan kesejajaran yang sejalan dan
dituangkan ke dalam bangun kalimat yang simetri.
Contoh:
-
Bursa saham tampaknya semakin bergairah, investor asing dan domestik berlomba
melakukan transaksi, dan IHSG naik tajam.
- Jika
stabilitas nasional mantap, masyarakat dapat bekerja dengan tenang dan dapat
beribadat dengan leluasa.
.G.
Berdasarkan Subjeknya
Kalimat dapat
dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:
1.
Kaliamat Aktif
Kalimat
aktif adalah kalimat yang subjeknya melakukan suatu pekerjaan/tindakan.
Kalimat ini biasanya memiliki predikat berupa kata kerja yang berawalan me- dan
ber-. Predikat juga dapat berupa kata kerja aus (kata kerja yang tidak
dapat dilekati oleh awalan me–saja), misalnya pergi, tidur, mandi,
dll (kecuali makan dan minum).
Contoh:
- Mereka
akan berangkat besok pagi.
- Kakak
membantu ibu di dapur.
Kalimat
aktif dibedakan menjadi 2, yaitu:
1.1 Kalimat
Aktif Transitif
Kalimat aktif
transitif adalah kalimat yang dapat diikuti oleh objek penderita (O1). Predikat
pada kalimat ini biasanya berawalam me- dan selalu dapatt dirubah menjadi
kalimat pasif.
Contoh:
Eni mencuci piring.
.
S
P O1
1.2 Kalimat
Aktif Intransitif
Kalimat aktif
intransitif adalah kalimat yang tidak dapat diikuti oleh objek penderita
(O1). Predikat pada kalimat ini biasanya berawaln ber-. Kalimat yang berawalan
me- tidak diikuti dengan O1. Kalimat ini tidak dapat dirubah menjadi kalimat
pasif.
Contoh:
- Mereka
berangkat minggu depan.
.
S
P
K
- Amel
menangis tersedu-sedu di kamar.
.
S
P
K
1.3 Kalimat
Semi Transitif
Kalimat ini
tidak dapat dirubah menjadi kal pasif karena disertai oleh pelengkap bukan
objek.
Contoh:
- Dian
kehilangan pensil.
.
S
P Pel.
- Soni
selalu mengenderai sepeda motor ke kampus.
.
S P
Pel
K
2. Kalimat Pasif
Kalimat pasif
adalah kalimat yang subjeknya dikenai pekerjaan/tindakan. Kalimat ini biasanya
memiliki predikat berupa kata kerja berawalan di- dan ter- dan diikuti oleh
kata depan oleh.
Kalimat pasif
dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:
2.1
Kalimat Pasif Biasa
Kalimat pasif
ini biasanya diperoleh dari kalimat aktif transitif. Predikat pada kalimat ini
berawalan di-,ter-,ke-an.
Contoh:
- Piring
dicuci Eni.
.
S P O2
2.2 Kalimat
Pasif Zero
Kalimat pasif
zero adalah kalimat yang objek pelakunya(O2) melekat berdekatan dengan O2 tanpa
disisipi dengan kata lain. Predikat pada kalimat ini berakhiran -kan dan akan
terjadi penghilangan awalan di-. Predikatnya juga dapat berupa kata dasar
berkelas kerja kecuali kata kerja aus. Kalimat pasif zero ini berhubungan
dengan kalimat baku.
Contoh:
- Ku
pukul adik.
.
O2 P S
-
Akan saya sampaikan pesanmu.
.
O2
P
S
Cara mengubah
kalimat aktif menjadi kalimat pasif :
1. Subjek
pada kalimat aktif dijadikan objek pada kalimat pasif.
2. Awalan
me- diganti dengan di-.
3.
Tambahkan kata oleh di belakang predikat.
Contoh :
Bapak memancing ikan. (aktif)
.
Ikan dipancing oleh bapak. (pasif)
4. Jika
subjek kalimat akrif berupa kata ganti maka awalan me- pada predikat dihapus,
kemudian subjek dan predikat dirapatkan.
Contoh :
Aku harus memngerjakan PR. (aktif)
.
PR harus kukerjakan. (pasif)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar