MAKALAH
PENGANTAR ILMU PERIKANAN TENTANG
“PRODUK
BEKU”
DISUSUN
OLEH
·
ANGGI KURNIASIH
·
M IMAM SUBHI
·
YENI MARLIANA
·
TOPAN TAUFIK
·
M BAYU SETIADI
UNIVERSITAS
SULTAN AGENG TIRTAYASA
2011-2012
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Apakah anda semua tau tentang produk
beku ??? Kami akan membahasan sedik tentang produk beku. Kami akan
memperkenalkan produk beku ini dan menjelaskan apa itu produk beku.
Ikan
merupakan makhluk hidup yang memiliki protein tinggi, yang sangat baik bagi kita semua dan relatif murah harganya.
Protein dibutuhkan untuk pertumbuhan dan pengganti sel-sel tubuh kita yang
telah rusak. Selain air, protein merupakan bagian utama dari susunan
(komposisi) tubuh kita.
Ikan mempunyai kadar protein yang sangat tinggi yaitu
sekitar 20 %. Di samping itu protein yang terkandung dalam ikan mempunyai mutu
yang baik, sebab sedikit mengandung kolesterol (suatu zat yang bisa menyebabkan
penyakit tekanan darah tinggi) dan sedikit lemak.
Pembekuan adalah proses mengawetkan produk makanan dengan
cara hampir seluruh kandungan air dalam produk menjadi es. Keadaan beku
menyebabkan aktivitas mikrobiologi dan enzim terhambat sehingga daya simpan
produk menjadi panjang. Jenis pembekuan terbagi menjadi dua golongan yaitu
pembekuan cepat (quick freezing) dan pembekuan lambat (slow freezing).
Keuntungan menggunakan produk beku
selain dalam pengolahannya lebih sederhana karena produk sudah bersih, harga
juga relatif murah, terutama untuk produk musiman yang dibekukan pada saat
musim panen ketika harga murah sehingga harganya relatif murah dibandingkan
produk segar. Kualitas produk beku lebih konsisten dan keamanan makanan juga
lebih terjamin karena produk ini selalu dibekukan dalam keadaan segar.
1
2.1 Tujuan
Adapun dalam tujuan dalam pembuatan makalah ini ada beberapa
yaitu
a. Untuk mengetahui apa yang dimaksud tentang produk beku
b. Cara meyimpan produk beku dan cara
memilih
c. Untuk mengetahui peluang bisnis tentang produk beku perikanan
d. Untuk mengetahui Jenis – jenis
Pembekuan
2
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Mengenal Produk Beku
Jika berbelanja di supermarket, tentulah kita akan
mendapatkan beberapa produk dalam kondisi beku (frozen) yang dijual disana.
Keuntungan menggunakan produk beku selain dalam pengolahannya lebih sederhana
karena produk sudah bersih, harga juga relatif murah, terutama untuk produk
musiman yang dibekukan pada saat musim panen ketika harga murah sehingga
harganya relatif murah dibandingkan produk segar. Kualitas produk beku lebih
konsisten dan keamanan makanan juga lebih terjamin karena produk ini selalu
dibekukan dalam keadaan segar.
Pembekuan adalah proses mengawetkan produk makanan dengan
cara hampir seluruh kandungan air dalam produk menjadi es. Keadaan beku
menyebabkan aktivitas mikrobiologi dan enzim terhambat sehingga daya simpan
produk menjadi panjang. Jenis pembekuan terbagi menjadi dua golongan yaitu
pembekuan cepat (quick freezing) dan pembekuan lambat (slow freezing).
Pada pembekuan cepat, produk yang dibekukan mempunyai
kristal es yang halus. Saat dicairkan, air yang terbentuk akan diserap kembali
oleh jaringan makanan dan hanya sedikit yang lolos menjadi tetesan air.
Sedangkan pada proses pembekuan lambat akan menghasilkan kristal es yang besar
dan tajam yang akan lolos sebagai tetesan air pada waktu pencairan. Tetesan air
ini akan menyebabkan sari makanan lebih banyak terbuang dan mengurangi kandungan
gizi makanan.
Industri food frozen sendiri mulai dikenal berkat jasa
Clarence Birdeye. Awalnya Clarence terinspirasi oleh suku Indian Inuit yang
selalu berhasil melakukan proses pembekuan ikan. Setelah lama mempelajarinya,
akhirnya Clarence berhasil meniru proses pembekuan tersebut. Ia pun mencobanya
dengan makanan lain, seperti daging, ayam, dan tentunya ikan.
3
Penemuan Clarence disambut luar biasa oleh masyarakat
Amerika. Sebab, berkat temuannya mereka tidak perlu repot-repot lagi memasak.
Selain itu, penemuan Clarence selangkah lebih maju dibandingkan pembekuan
tradisional yang sudah ada waktu itu. Sebab, pembekuan yang dilakukan Clarence
hanya sedikit menghasilkan lapisan es.
Sadar penemuannya dapat sambutan positif, Clarence langsung
berusaha membuat petualangan kulinernya itu jadi hak paten. Setelah mendapatkan
hak paten, ia kemudian menjualnya kepada perusahaan makanan General Food
Corporation.
Atas prestasinya ini, Clarence dianugerahi Babcock Hart
Award pada 1949 oleh Institute of Food Technologies. Pada tahun 2003, namanya
diabadikan pada Food Engineering Hall of Fame.
2.2
Menyimpan Produk Beku
Ada beberapa cara untuk menyimpan produk beku ini dengan
cara yang baik, dan dapat kita lakukan dengan mudah. Ada beberapa cara yang
harus kita lakukan yaitu
1 .Pastikan produk masih dalam keadaan beku pada saat disimpan di
lemari pembeku (freezer) Anda.
2. Produk yang sudah dicairkan, sebaiknya langsung diolah/ dimasak. Pada saat pencairan, bakteri dari udara akan mulai berkembang dalam produk. Membekukan produk kembali akan turut membekukan bakteri yang tumbuh yang akhirnya akan menurunkan bahkan merusak kualitas produk.
3. Jangan terlalu sering membuka tutup freezer karena akan membuat suhu dalam freezer menjadi turun naik dan menyebabkan turunnya kualitas produk.
4. Susu penyimpanan yang baik ±18°C untuk mencapai umur simpan maksimum.
2. Produk yang sudah dicairkan, sebaiknya langsung diolah/ dimasak. Pada saat pencairan, bakteri dari udara akan mulai berkembang dalam produk. Membekukan produk kembali akan turut membekukan bakteri yang tumbuh yang akhirnya akan menurunkan bahkan merusak kualitas produk.
3. Jangan terlalu sering membuka tutup freezer karena akan membuat suhu dalam freezer menjadi turun naik dan menyebabkan turunnya kualitas produk.
4. Susu penyimpanan yang baik ±18°C untuk mencapai umur simpan maksimum.
4
5. Aturlah FIFO (First In First Out) yang baik. Berilah tanggal
pada plastik produk yang disimpan agar Anda dapat mengatur pengeluaranna dengan
baik.
6. Untuk hasil terbaik, kemaslah produk dengan plastic yang rapat
untuk menghindari kontak langsung permukaan produk dengan udara. Produk yang
terbuka, kelembabannya akan berkurang karena air dalam produk menjadi Kristal
es. Jika ini terjadi, maka pada saat pencairan akan banyak tetesan air yang
terbuang keluar.
Jangan terlalu sering membuka tutup freezer karena akan
membuat suhu dalam freezer menjadi naik turun dan menyebabkan turunnya kualitas
produk. Suhu penyimpanan yang baik adalah -18 derajad celsius agar tercapai
umur simpan yang maksimum.
Kemaslah produk beku dengan plastik yang tertutup rapat saat
produk disimpan dalam freezer. Plastik akan menjaga kelembaban produk agar saat
pencairan tidak banyak terjadi tetesan air. Aturlah FIFO (first in firs out)
yang baik. Berilah tanggal pada plastik kemasan untuk membantu anda mengatur
pengeluarannya.
Ada beberapa
catatan penting dalam melilih produk beku ini Warna produk beku biasanya lebih
gelap dari produk segar. Hal ini disebabkan karena proses pendinginan suhu dan
tidak berhubungan dengan kualitas produk.
2.3 Memilih Produk Beku
Meski tahan lama, produk pangan yang dibekukan tetap
mempunya batas waktu simpan adau daya simpan. Jadi, pada jangka waktu tertentu
produk masih bisa diterima, entah itu warna, rasa, tekstur, dan bentuknya. Hal
ini dikenal dengan sebutan high quality life. Biasanya, bahan pangan yang
mengandung lemak tinggi akan berdaya simpan lebih pendek dibandingkan dengan
yang berkadar lemak rendah.
Saat anda biasanya menemukan dua jenis frozen food yakni
dalam kemasan dan di luar kemasan atau curah.
Harus Anda sadari, frozen food yang dikemas mempunyai banyak
keuntungan dibandingkan curah. Meskipun harganya jauh lebih mahal, frozen food
kemasan mempunyai kualitas yang lebih baik karena proses penyimpanan produk
tersebut dilindungi dari proses penguapan air pada bagian permukaan.
5
Sebaliknya, jika produk disimpan pada suhu beku tanpa
kemasan atau pembungkus, akan menyebabkan terjadinya kerusakan yang disebabkan
aktivitas oksidasi yang menurunkan nilai gizi produk yang dibekukan.
Maka itu, jika Anda ingin membeli produk curah, gunakan alat saat pengambilan, jangan bersentuhan langsung dengan tangan. Sesampainya dirumah, segera masukkan dalam freezer agar awet.
Maka itu, jika Anda ingin membeli produk curah, gunakan alat saat pengambilan, jangan bersentuhan langsung dengan tangan. Sesampainya dirumah, segera masukkan dalam freezer agar awet.
Hal lain yang perlu Anda cermati adalah sebaiknya tidak
menggunakan dry ice saat dibawa pulang dan sebaiknya jangan beli kalau produk
sudah terasa lembek.
Faktor penting lain dalam pembekuan adalah suhu penyimpanan
dan fluktuasinya. Jika selama proses pembekuan suhu berubah-ubah, mutu produk
pangan beku juga berubah. Misalnya, bahan pangan belu yang disimpan dalam
freezer, kemudian dipindahkan ke dalam lemari es, akan mencair dan tidak awet
lagi.
Idealnya,
frozen food disimpan pada suhu buku -20°C. Di lemari swalayan, suhunya sekitar
-10°C hingga -12°C. Karena itu, lakukan belanja produk frozen food paling akhir
sebelum Anda menuju kasir. Begitu pulang, langsung masukkan ke dalam freezer.
2.4 Peluang Bisnis Ikan Beku
Ikan memang selalu menjadi komoditas yang bernilai tinggi.
Terutama, setelah ikan mengalami proses pengolahan lebih lanjut. Bahkan, produk
olahan ikan ini bisa sukses menembus pasar negara maju. Seperti Jepang, Taiwan
dan Amerika Serikat.
Produk perikanan memang melimpah di ranah Amboina atau lebih
dikenal Ambon. Hasil tangkapan laut, seperti tuna, cakalang, udang, maupun cumi
berukuran besar banyak terdapat di sana.
Sayangnya, industri pengolahan hasil laut masih belum
banyak. Padahal, pengolahan ini bisa memberi nilai tambah pada produk hasil
laut tersebut. Mereka mengolah ikan-ikan tersebut menjadi produk makanan beku (frozen
food) berstandar internasional. Tak heran, produk Muruaji berhasil menembus
pasar di beberapa negara. Seperti Jepang, China, Taiwan, dan bahkan Amerika
Serikat (AS).
6
Menurut Victor Ng, Direktur Utama Muruaji Makariki Mandiri,
konsumsi produk ikan beku di negara-negara tersebut cukup tinggi. “Pasarnya
sangat potensial,” ujarnya. Saban bulan, Muruaji mengekspor minimal 30 ton ikan
beku. Produk yang paling banyak diekspor adalah tuna loin dan muroaji. “Bila
permintaan ramai, kami bisa mengekspor masing-masing sebanyak 30 sampai 40 ton
per bulan,” ujar Victor.
Produk ikan beku muroaji dan cakalang ditawarkan seharga Rp
12.000 per kilogram. Sementara, tuna loin segar dibanderol Rp 80.000 per kg.Sekadar
informasi, tuna loin segar merupakan makanan favorit konsumen di Jepang. Di
negara itu, tuna loin menjadi bahan baku sashimi.
2. 5 Jenis – jenis Pembekuan
1. Pembekuan Cepat (quick freezing) adalah metode pembekuan yang
terbaik. Anda dapat mengenali produk yang dibekukan dengan proses ini
berdasarkan kristal esnya yang halus. Dengan kristal es yang halus pada saat
pencairan, air yang terbentuk akan diserap kembali oleh jaringan makanan dan
hanya sedikit yang lolos menjadi tetesan air.
2. Pembekuan lambat (slow freezing).
Dalam proses ini, terbentuk kristal es yang besar dan tajam yang akan lolos
sebagai tetesan air pada waktu pencairan. Tetesan air yang keluar akan
menyebabkan sari makanan lebih banyak terbuang dan mengurangi kandungan gizi
makanan .
Jadi ada beberapa cara yaitu
pembekuan cepat dan pembekuan lambat, ada perbedaan antara pembekuan cepat dan
pembekuan lambat, yaitu kalau yang di pembekuan yang cepat produk ini memiliki
Kristal esnya yang halus sedangkan yang lambat mempunyai Kristal yang besar dan
tajam. Itu perbedaan dari antara yang cepat dan lambat.
2.6 Nilai Gizi dan Rasa
Harus diakui, proses pembekuan akan menurunkan nilai gizi
dibandingkan dengan bahan segarnya, terutama kandungan vitamin dan
komponen-komponen lain yang sensitif terhadap proses pengolahan suatu bahan
baku. Tapi ada hal yang menarik dari hasil penelitian yang dilaporkan dari
Jepang.
Salah satu penelitiannya tentang kandungan vitamin C dari
suatu jenis sayuran menunjukkan, kandungan vitamin C akibat proses pembekuan
lebih tinggi dibandingkan dengan sayuran segarnya. Untuk cita rasa, dari hasil penelitian
beberapa panelis yang terpilih menunjukkan, sangat sedikit konsumen dengan
tepat mampu mengenali makanan olahan dari bahan segar atau bahan produk beku.
Suatu hasil yang agak berbeda dengan dugaan selama ini, makanan dari produk
beku memunyai cita rasa yang lebih rendah dari makanan yang disiapkan dari
bahan segar.
Dengan demikian dapat disimpulkan, jenis dan cara penyiapan
makanan tampaknya lebih mempunyai andil besar dalam menentukan cita rasa suatu
makanan. kalau pengolahan/penanganannya
tepat maka kualitas produk beku akan baik. Dalam dunia teknologi pangan,
reezeburn yakni suatu perubahan citra rasa, perubahan warna, kehilangan zat
gizi serta perubahan tekstur dari bahan pangan beku akan cepat terjadi jika
bahan pangan disimpan pada suhu di atas minus 9 °C.
Untuk
memperoleh hasil yang terbaik dari bahan pangan yang dibekukan, suhu
penyimpanan harus dijaga agar konstan dan tidak boleh lebih tinggi dari minus
17 °C, serta harus diikuti dengan pengemasan yang baik atau memenuhi standar
pengemasan untuk bahan pangan beku.
BAB
3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pembekuan adalah proses mengawetkan produk makanan dengan
cara hampir seluruh kandungan air dalam produk menjadi es. Keadaan beku
menyebabkan aktivitas mikrobiologi dan enzim terhambat sehingga daya simpan
produk menjadi panjang. Jenis pembekuan terbagi menjadi dua golongan yaitu
pembekuan cepat (quick freezing) dan pembekuan lambat (slow freezing).
Ikan memang selalu menjadi komoditas yang bernilai tinggi.
Terutama, setelah ikan mengalami proses pengolahan lebih lanjut. Produk perikanan
memang melimpah di ranah Amboina atau lebih dikenal Ambon. Hasil tangkapan
laut, seperti tuna, cakalang, udang, maupun cumi berukuran besar banyak
terdapat di sana.
semoga bisa membantu :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar