B.
Post
Mortem
Berdasarkan
anonim (2008d), ikan setelah mati melalui beberapa tahapan fase yaitu :
- Fase pre-rigor
Fase
ini ialah fase yang pertama kali dialami ikan ketika pertama kali mati. Pada
fase ini sifat dari ikan masih menyerupai ikan hidup/masih bersifat segar.
Ciri-ciri dari ikan segar itu sendiri yakni bola mata yang menonjol, warna bola
mata cerah dan bening, insang berwarna merah cemerlang, tekstur daging elastis,
sedikit lendir pada tubuh ikan, serta baunya spesifik jenis.
2. Fase
Rigor mortis
Fase rigor
mortis ialah fase yang dilewati setelah ikan melalui fase pre-rigor. Fase ini ditandai dengan
tubuh ikan yang mulai mengejang, dan tekstur daging ikan relatif keras. Hal ini
disebabkan oleh serentetan reaksi biokimiawi yang kompleks.
- Fase post-rigor
Fase ini
merupakan fase yang dilewati setelah ikan melalui fase rigor-mortis,
fase ini ditandai dengan tektstur daging ikan yang kembali melunak yang
disebabkan oleh peristiwa autolisis pada daging ikan. Pada fase ini, bakteri
menyerang secara intensif pada tubuh ikan.
Lamanya
fase-fase tersebut bergantung kepada bagaimana ikan itu ditangani, jika ikan
ditangani secara benar, maka kemundurun mutu ikan dapat diperlambat. Selain itu
juga ukuran ikan juga ikut mempengaruhi tingkat kemunduran mutu ikan. Ikan yang
berukuran besar lebih lama busuk dibandingkan dengan ikan yang berukuran kecil.
Hal ini disebabkan karena ikan berukuran besar memiliki cadangan glikogen yang
lebih banyak dibandingkan dengan ikan yang berukuran kecil (Anonim, 2008d).
C.
Parameter
1. Warna
Warna
ikan segar cerah, tidak suram karena
perubahan biokimiawi belum terjadi, metabolisme dalam tubuh ikan masih normal.
Makin lama menjadi suram warnanya, berlendir sebagai akibat berlangsungnya
proses biokimiawi lebih lanjut dan berkembangnya mikrobia (Anonim, 2008e).
2.
Tekstur
Tekstur daging ikan segar cukup
lentur, apabila dibengkokkan akan kembali kebentuk semula. Kelenturan ini
disebabkan belum terputusnya benang-benang daging. Pada ikan yang telah busuk,
sudah banyak benang-benang daging yang putus dan dinding-dinding selnya banyak
yang rusak. Ikan segar, dagingnya kenyal, jika ditekan dengan jari telunjuk/ibu
jari, maka bekasnya akan segera kembali. Daging ikan masih banyak cairan,
sehingga daging masih kelihatan basah, permukaan tubuh belum terdapat lendir.
Setelah beberapa jam daging ikan menjadi kaku. Kerusakan terjadi pada
benang-benang daging, timbul tetes-tetes air akhirnya daging kehilangan tekstur
kenyalnya (Anonim, 2008e).
3.
Mata
Kesegaran ikan dapat
dilihat dari keadaan matanya. Mata ikan segar biasanya menonjol keluar dan
cerah. Bentuk mata bulat cembung dan kornea mata kelihatan jernih dan bening.
Sedangkan ikan yang tingkat kesegarannya mulai menurun, matanya mulai membenam,
pupilnya abu-abu dan korneanya agak keruh (Anonim,
2008e).
4.
Insang
Insang ikan segar berwarna merah
cerah dan sisik melekat dengan kuat.
Pada Ikan tidak segar, insang menjadi coklat gelap, dan sisiknya mudah lepas
dari tubuhnya. Insang merupakan pusat darah mengambil O2 dari dalam
air. Kematian ikan dapat menyebabkan peranan darah (hemoglobin) berhenti, darah teroksidasi
sehingga warnanya berubah menjadi merah gelap (Anonim, 2008e).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar